Ilustrasi. (Foto: Okezone) |
JAKARTA - Pemerintah Indonesia selaku chairman inisiatif global Kemitraan untuk Pemerintahan Terbuka (Open Government Partnership/OGP) akan menyelenggarakan OGP Regional Meeting di Bali, 4-7 Mei 2014. Event tersebut rencananya akan dibuka dan dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Indonesia dapat memanfaatkan posisi sebagai chairman inisiatif yang beranggotakan 60-an negara ini untuk menginisiasi masuknya isu transparansi dan partisipasi dalam berbagai agenda global,” papar Juru Bicara International NGO forum Indonesian Development (INFID), Hamong Santono, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/4/2014).
Menurutnya, Salah satu yang perlu menjadi perhatian adalah pembahasan agenda pembangunan global pasca Milleneum Deveopment Goals (MDGs) atau yang lebih dikenal dengan agenda Pembangunan Paska 2015.
“Sebagai chairman OGP, Indonesia dapat menjadi pelopor untuk memasukkan persoalan governance untuk memastikan terciptanya proses pembangunan yang transparan, akuntabel, dan memungkinkan tumbuhnya partisipasi publik,” tambah dia,
Pertemuan tersebut, jika dimanfaatkan sungguh-sungguh akan sangat strategis untuk kepentingan nasional.
“Pertemuan tersebut dapat menjadi momentum untuk mengatasi defisit informasi dan untuk percepatan pemberantasan korupsi,” ujar Direktur Eksekutif MediaLink, Ahmad Faisol.
OGP, lanjut Faisol, merupakan inisiatif global untuk mendorong terciptanya tata pemerintahan terbuka, transparan dan akuntabel. Tata pemerintahan tersebut diharapkan dapat mendorong tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.
Bagi Faisol, tanpa pemerataan infrastruktur dan literasi teknologi informasi dan komunikasi tersebut, berbagai inisiatif pemerintahan terbuka yang dibuat oleh pemerintah Indonesia tidak akan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.