JAKARTA, KOMPAS.com – Keteladanan Kapolri pertama, Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, dibukukan dalam biografi berjudulJenderal Polisi RS Soekanto Tjokrodiatmodjo. Bapak Kepolisian Negara RI Peletak Dasar Kepolisian Nasional yang Profesional dan Modern.
Mantan Kapolri, Jenderal Pol (Purn) Awaloedin Djamin, yang menjadi salah satu penulis pada biografi itu pun mengakui keteladanan Soekanto.
"Soekanto orang paling sederhana. Lihatlah, ketika meninggal ia tidak punya apa-apa. Padahal, ia berkuasa sebagai Kepala Kepolisian Negara RI selama 14 tahun," tulis Awaloedin pada testimoni yang terdapat dalam buku itu.
Peluncuran buku yang dilangsungkan di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) itu turut dihadiri sejumlah tokoh, seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum Partai NasdemSurya Paloh, mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Sutanto, dan mantan Wakil Presiden Tri Sutrisno.
Setelah Awaloedin menyampaikan sedikit testimoni, Wapres pun mendapat giliran yang sama. Kalla berpesan agar seluruh personel polisi dapat meneruskan keteladanan Soekanto.
"Jangan hanya selalu memiliki ikon dan keteladanan kepolisian yang tadi disebutkan oleh Pak Awaloedin. Bagaimana Beliau, Pak Hoegeng jadi keteladanan yang baik," kata Kalla di PTIK, Kamis (11/8/2016).
"Saya pikir banyak lagi polisi yang baik, banyak lagi yang bisa berbuat lebih baik," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Kalla sempat memuji Awaloedin yang meski telah berusia 89 tahun, tetap memberikan dedikasi kepadaPolri. Ia bahkan menyebut Awaloedin merupakan mantan Kapolri yang memiliki jabatan yang cukup lengkap.
Beberapa posisi pernah dijabat Awaloedin seperti anggota DPR GR (1964-1966), Menteri Tenaga Kerja di era Kabinet Ampera (1966), anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA), Dekan PTIK, hingga Bintang film pada film Air Mata dan Doa.
"Itu ciri orang yang banyak fungsi dan banyak jabatan, yang mungkin bisa satu per satu kita ikuti. Tapi kita ikuti secara lengkap bukan hal yang mudah," ujar Wapres.
"Kita mau menulis buku, sulit juga menulis buku. Pak Surya Paloh juga bisa menulis, tapi sulit menjadi bintang film," tutur Kalla, disambut tawa Surya dan seluruh peserta yang hadir.