Suciwati, istri mendiang Munir, menunjukkan kuartet bergambar wajah suaminya saat mengunjungi pameran "Kuartet Pembunuhan Politik Internasional" karya wartawan dan fotografer Belanda, Arjan Onderdenwijngaard, di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Pasar Baru, Jakarta, Jumat (9/12/2011).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhono angkat bicara terkait dokumen hasil temuan Tim Pencari Fakta (TPF) kasus kematian aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir, melalui akun twitter pribadinya.
SBY mengatakan, di dua minggu terakhir, pemberitaan seputar hasil temuan TPF kasus kematian Munir teramat gencar.
Dirinya menilai, arah pembicaraan sudah sangat politis dan bergeser dari fokus yang ada.
"Saya amati perbincangan publik ada yg berada dlm konteks, namun ada pula yg bergeser ke sana - ke mari & bernuansa politik. *SBY*," cuit SBY melalui akun twitter resminya, Jakarta, Minggu (23/10/2016).
Dalam dua minggu ke belakang, SBY juga mengaku telah berkomunikasi dengan menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) dan membuka ingatan kembali tentang dokumen dan catatan apa yang sudah diperbuat pemerintahannya.
"Yg ingin kami konstruksikan bukan hanya tindak lanjut temuan TPF Munir, tetapi apa saja yg telah dilakukan pemerintah sejak Nov 2004 *SBY*," tambah SBY.
Dirinyapun berjanji dalam waktu dekat akan mengungkapkan kebenaran agar masyarakat mengetahui yang sebenarnya.