 |
|
Fauzi Bowo dan Jokowi bersalaman (Antara/ Dhoni Setiawan)
|
VIVAnews - Saat membuka sidang kabinet paripurna, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berbicara mengenai Pemilihan Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu menilai kompetisi perebutan kursi DKI 1 dan DKI 2 sangat keras dan ketat.
"Oleh karena itu, mari kita pastikan dalam proses pemilihan itu, pada saat, sebelum dan setelah, keamanan Jakarta tetap terjaga," kata SBY di Kantor Presiden, Selasa 18 September 2012.
Menurutnya, Pilkada di sejumlah daerah di Jawa dan luar Jawa membawa ekses buruk pascapemilihan. Dia berharap ekses buruk itu tidak terjadi di Jakarta. "Tentu tidak kita kehendaki kalau itu menimbulkan dampak yang tidak bagus, yaitu perusakan, kekerasan dan sebagainya," ujar Presiden.
SBY mengimbau para calon yang berkompetisi memegang komitmen dan bertanggung jawab menjaga keamanan Jakarta --barometer negara Indonesia. "Dengan demikian demokrasi kita makin hidup dan matang dan kemudian penggunaan kebebasan itu tidak merusak sendi-sendi kehidupan bangsa yang harus terjaga stabilitasnya termasuk keamanan dan ketentramanannya," ujarnya.
SBY juga menyatakan, menyerahkan sepenuhnya pilihan pada warga Jakarta untuk memilih pemimpin yang dianggap tepat secara demokratis dan adil. (eh)