Rusun Marunda. MTVN/Whisnu Mardiansyah |
Metrotvnews.com, Jakarta: Ratusan penghuni Rusunawa Marunda diketahui menunggak uang sewa rusun selama bertahun-tahun. Pengelola mengakui harus menanggung beban tunggakan uang sewa yang mencapai sekitar Rp7 miliar.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Rusunawa Marunda Murni Sianturi sudah berjalan sekitar dua minggu mengambil langkah tegas. Salah satnya, tunggakan warga dengan nominal di atas Rp5 juta akan dicabut aliran listriknya oleh pengelola.
Dari total 2.480 kepala keluarga yang menghuni Rusunawa Marunda, ada sekitar 200 kepala keluarga yang menunggak uang sewa. Bila dikalkulasikan jumlahnya tunggakan cukup fantastis.
"Kalo diperkirakan total sekitar Rp7 miliar. Tunggakan ada yang satu, dua, tiga tahun. Bahkan ada yang dari awal tempatin enggak bayar. Paling besar ada yang menunggak sampai Rp41 juta," kata Murni di Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (2/9/2016).
Semenjak adanya tindakan tegas dengan mencabut aliran listrik, para penghuni mulai mencicil tunggakan mereka. Sambil membuat surat perjanjian untuk melunasi tunggakan uang sewa.
Uang tunggakan bisa dicicil dengan minimal disesuaikan dengan besaran tunggakan. Hal tersebut berimbas pada pemasukan pengelola yang melonjak tajam pada Agustus.
"Bulan Agustus Rp651 juta melonjak pesat. Biasanya paling Rp200-300 juta," kata Murni.
Meski demikian, Murni memastikan tidak ada langkah pengusiran kepada warga. Pengelola akan memberikan solusi.
Penghuni yang sudah renta dan tinggal seorang diri disarankan tinggal di Panti Sosial. Namun, faktanya, setelah diputus listriknya banyak warga yang mampu membayar uang sewa, meski tidak mampu melunasi sepenuhnya.
"Mereka ini terlena, mungkin saking murahnya. Dulu kan enggak ketat. Bayar cicilan motor dan mobil mampu. Target kami 2017 enggak ada lagi yang menunggak," pungkas dia.