Hary Tanoe yakin Indonesia cepat jadi negara maju asal terapkan ekonomi kerakyatan (Foto: Heru Haryono/Okezone)
REMBANG – Hary Tanoesoedibjo mengatakan Indonesia masih punya harapan untuk menjadi negara maju. Kuncinya, menerapkan ekonomi kerakyatan.
“Saya suka membangun semangat generasi muda, supaya berpikir besar. Masa depan Indonesia berada di tangan generasi muda. Kita punya semua, belum terlambat membangun Indonesia. Indonesia punya harapan dibangun menjadi negara yang kuat,” tutur Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo saat berbagi ilmu, pengalaman, dan wawasan kebangsaan kepada santri Pondok Pesantren An Nuriyyah, Rembang, Jawa Tengah.
Hary Tanoe mengungkapkan, Indonesia harus membangun masyarakat dengan konsep ekonomi kerakyatan. Masyarakat ekonomi lemah yang merupakan mayoritas di negeri ini, harus mendapat perlakuan khusus, agar tumbuh menjadi kelompok produktif. Sehingga mereka membangun perekonomian bangsa.
“Kita harus mampu membangun masyarakat dengan ekonomi kerakyatan. Masyarakat ekonomi lemah bisa naik kelas menjadi bagian dari kelompok produktif membangun negara. Saya yakin, kalau kita terapkan ekonomi kerakyatan, Indonesia akan lebih cepat menjadi negara maju,” tegasnya.
Dengan masyarakat naik kelas, maka basis pembayar pajak akan semakin besar. Sehingga negara memiliki bahan bakar yang lebih besar dalam pembangunan. Sebagai gambaran, pajak membiayai sekira dua per tiga kebutuhan pembangunan. Selama masyarakat ekonomi lemah tidak dipercepat pertumbuhannya, Indonesia sulit mencapai kemakmuran.
Pria asal Jawa Timur itu menjelaskan pentingnya Indonesia menjadi negara maju. Di bidang pendidikan, misalnya, negara maju sanggup memberikan pendidikan gratis hingga perguruan tinggi untuk masyarakatnya tanpa terkecuali.
Begitu pun kesehatan, negara maju bisa menjamin masyarakatnya mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik tanpa dipungut biaya.
Masih banyak bidang lainnya yang bisa dibangun bila negara kuat. Tak terkecuali olahraga. Seperti diketahui, prestasi Indonesia dalam berbagai cabang mengalami penurunan. Salah satunya akibat minimnya pendanaan.
“Olahraga perlu latihan, pembinaan, pelatih yang bagus, perlu banyak kompetisi supaya daya juangnya teruji, sarana dan prasarana,” ungkapnya.
Hary Tanoe berharap generasi muda termasuk santri Pondok Pesantren An Nuriyyah bisa berperan dalam pembangunan Indonesia.
“Marilah anak-anak kita melihat ke depan untuk membangun Indonesia, supaya cita-cita kemerdekaan bisa terwujud. Indonesia butuh kalian,” serunya.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes An Nuriyyah KH Syihabuddin Ahmad menyambut baik kedatangan Hary Tanoe beserta rombongan. Menurutnya, tali silaturahmi sesama umat harus dipererat.
“Silaturahmi ben dawane umur (silaturahmi agar umurnya panjang),” katanya.
(tty)