Hari ini, Kamis (21/8), merupakan pengumuman putusan sidang MK (Mahkamah Konstitusi) soal perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU). Ini merupakan awal perjuangan panjang Tim Merah Putih mengajukan gugatan atas pelanggaran pemilu presiden dari kubu lawan yang terstruktur, sistematis, dan massif (TSM).
Gugatan atas kecurangan menjadi indikator kualitas bagi banyak hal terutama bagi institusi KPU sebagai penyelenggara, MK sebagai pemutus sidang perselisihan, maupun pihak calon pemimpin yang kemarin menjadi aktornya. Tak kalah, gugatan ini menjadi indikator kualitas pemilu kita. Bayangkan saja, suara sudah menjadi komoditas yang bisa digelembungkan dan dilenyapkan dengan mudah. Betapa bahayanya demokrasi korup yang demikian.
Berbicara soal kualitas pemilu, semestinya MK sangat benar jangan hanya jadi Mahkamah Kalkulator saja. itu seperti yang diungkapkan Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM, Zainal Arifin Mochtar. MK sudah tidak lagi zamannya menjadi penghitung saja tanpa menimbang kualitas pemilu yang nyatanya cacat.
Membuktikan pemilu presiden lalu yang melakukan pelanggaran TSM memang agak sulit untuk dibuktikan. Namun sejatinya masyarakat mesti tau bahwa pemilu kita masih cacat. Masyarakat juga perlu sadar bahwa kecurangan menjadi bukti ketidakabsahan legitimasi pemilu jika memang tak ditindaklanjuti.
Detik menuju putusan sidang MK semakin dekat. Semoga negara ini bisa selamat dari sekaratnya akan pemilu yang cacat. Detik menuju sidang MK kian membuat kita mawas diri akan siapa yang kuat dalam memperjuangkan kebenaran. Nasib suara yang hilang (raib) bukan hal sepele yang layak dihilangkan tanpa kepedulian. Jika memang memahami bahwa suara adalah mandat, maka memperjuangkannya adalah keharusan.
Detik menuju putusan MK kian mendekat. Kualitas pemilu dipertaruhkan di sini dalam pemilu akbar lalu yang terindikasi banyak pelanggaran yang terstruktur, sistematis, dan massif. Kualitas MK juga kita akan saksikan seperti apa nanti. Semoga kegigihan Tim Merah Putih dalam berjuang tak berhenti sampai di sini. Selalu ada jalan bagi yang terus berusaha dalam memperjuangkan kebenaran.
Detik menuju putusan sidang MK semoga tetap menjadikan bara semangat menjadi orang yang jujur terus menyala.
