Kata fitnah yg sering kita dengar itu berasal dari bahasa Arab. Pada masa-masa kampanye ini kata fitnah seolah "naik daun" disebut banyak orang entah mengerti maknanya atau tidak mereka serentak mengatakan seperti "jangan memfitnah, fitnah lebih kejam dari pembunuhan" dan sebagainya. Ya, memang kosa kata Bahasa Arab (baca: al Quran) dalam maknanya dan pas untuk disosialisasikan, sehingga kita maklum tdk hanya Muslim yg kerap menyampaikan kata-kata seperti "Assalamu'alaikum, Alhamdulillah, Adil, Syukur, Musywarah" dsb, tetapi non Muslim pun mengucapkannya pula meski belum tentu mengerti arti sesungguhnya. Oleh karena itulah dalam Islam manusia itu jika menginginkan keselamatan dunia perlu ilmu dan juga bila ingin selamat di akherat kelak juga mesti pakai ilmu, pun jika kita ingin kedua-duanya harus menyandang ilmunya. Tetapi ilmu yg dimaksud bukan ilmu umum semata, tetapi ilmu bagaimana memahami ayat-ayat atau tanda-tanda kebenaran dan kekuasaan Allah yang sesungguhnya telah diwujud-luaskan Allah di dunia untuk dimengerti umat manusia melalui wahyuNya Al Quran Al Karim.
Kembali ke soal fitnah tadi sesungguhnya penyingkapan makna fitnah itu sangatlah luas bukan hanya sebatas “tuduhan yang tidak dilandasi bukti yang benar kepada seseorang atau sekelompok orang tertentu". Setidaknya makna fitnah itu ada 10 pemahaman yakni: 1. Azab 2. Dosa, 3. Ujian/Cobaan 5. Godaan 6. Berpaling dari jalan lurus 7. Pengingkaran dari beribadah kepada Allah SWT 8. Pembunuhan 9. Membakar dengan api dan 10.Propaganda.
Masing-masing dari pemahaman diatas ada justifikasi agamanya (al Quran dan Hadist). Saya ambil satu contohterkait azab (siksaan). Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Kami menjadikan pohon Zaqqum itu sebagai fitnah (siksaan) bagi orang-orang yang zalim.” (Q.S. Ash-Shaaffat: 63). Dari sini kemudia juga kita ketahui ada siksa kubur, siksa dunia dan seterusnya.
Contoh lainnya terkait fitnah bermakna dosa dengan memahami ayat berikut ini “…. Ketahuilah, bahwa mereka telah terjerumus dalam fitnah. Dan sesungguhnya jahannam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir” (QS. At-Taubah: 49). Ayat ini menjelaskan bahwa fitnah itu diartikan dosa manusia yang tertutup hatinya dari kebenaran al Quran dan Hadist karena mereka tidak beriman pada ajaran Islam.
Kesimpulannya:
Kata fitnah yang notabene merupakan "ilmu al Quran" kerap diartikan secara sangat sederhana oleh mereka yang tidak berupaya memahami ilmu al Quran (Islam). Ajaran Islam amat sangat lengkap dan jika umat manusia ingin mempelajarinya sungguh2 dari lubuk hati yang paling dalam niscaya ia akan menjumpai betapa "manisnya" ajaran Islam ini. Dalam konteks penggunaan kata fitnah dalam kampnye Pilpres ini saya sarankan sebaiknya tidak digunakan untuk menuduh orang melakukan ketidakbenaran. Menurut saya lebih baik digunakan kata yang lebih pas misalnya ingkar janji, berbohong/berdusta, tidak satu kata dan perbuatan, tidak amanah bila mengemban tugas, serta sejumlah istilah yang langsung mengena kesasaran. Hati-hatilah dalam menggunakan kata-kata yang diambil dari al Quran. Nasehat untuk semua (termasuk diri saya sendiri) marilah kita terus meningkatkan kajian ayat-ayat Allah, anda akan menemukan betapa luasnya ilmu Allah itu. Wallahu a'lam.
*) Pencari Kebenaran Ilmu Agama