Memahami Perbedaan dalam Proses Mencari Persamaan

Musyawarah merupakan salah satu cara yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dalam mencari sintesis dari tesis dan antitesis yang ada. Dalam Al-Qur'an juga telah dijelaskan bahwa Allah telah menciptakan manusia menjadi bersuku-suku. Dari situ telah jelas bahwa perbedaan telah diciptakan Tuhan kita semua.
Jika kita telaah lebih jauh, adanya suku-suku itu membuat banyak perbedaan dalam menjalani hidup ini. Letak geografis juga membuat perbedaan sikap disetiap daerah. Apalagi Bangsa ini yang mempunyai berbagai suku, budaya dan bahasa. Perbedaan gaya hidup itulah sering bergesekan ketika ditemukan dalam forum-forum komunikasi atau silaturrahmi antar daerah. atau bahkan dalam suatu instansi dalam mencari suatu kesepakatan.
Sebagai makhluk sosial setiap hari kita pasti berinteraksi dengan makhluk ciptaan-Nya yang lain, khususnya manusia. Segala aktivitas yang dijalankan tidak akan lepas dari saling mengisinya kebutuhan satu dengan yang lain.
Sering kita temukan beberapa permasalahan yang ada disekitar kita, yang asal muasalnya banyak sekali karena perbedaan pendapat yang terjadi. Apalagi dalam bermusyawarah, kadang kita dituntut untuk berdialektika yang dapat terjadinya gesekan batin. Perbedaan pendapat, asumsi, cara berfikir, dan penilaian terhadap sesuatu hal dapat menjadikan permasalahan jika kita tidak mempunyai kedewasaan dalam memahami perbedaan itu.
Kedewasaan dalam memahami perbedaan dalam mencari suatu hal yang dapat disepakati  bersama adalah sikap yang bijaksana. Ketika memang pendapat kita tidak bisa diambil dalam suatu musyawarah, kita harus dapat menerima dengan baik, karena memang dalam musyawarah merupakan jalan mencari titik temu. Jadi sebagai insan akademisi yang insya allah berakhlak mulia kita harus bisa bersikap dewasa dalam menyikapi perbedaan yang ada, entah dalam konteks dan hal apapun. Karena sikap dewasa inilah yang dapat menuntun kita kepada kebijaksanaan yang sangat berpengaruh dalam peradaban ini.@rc