Bicara tentang teori kepribadian B.F Skinner, tentu tidak asing dalam mahasiswa psikologi. Teori skinner ini sudah sering muncul di awal perkuliahan yang sudah ditempuh semester 1 lalu. Teori skinner tidak akan lepas dengan BEHAVIORISME yang menjelaskan tentang perilaku. Jika dikaji pada psikologi perkembangan behoviorisme didasari pada pribadi yang mempengaruhi pada tingkah laku dan memanipulasi pada lingkungannya. Sedangkan dari segi kepribadiannya masih ada kait eratnya dengan piskologi perkembangan yang dialaminya.teori skinner ini lebih terkenal dengan operant conditioning. Yang bermaksud pada proses mengubah perilaku yang penguatannya (hukuman) merupakan faktor dari pemunculan suatu perilaku.faktor lingkungan juga berpengaruh dalam menciptakan perilaku yang positif atau negatif bagi tiap individu. Seseorang akan mendapat penguatan positif jika di hadapkan pada suatu kondisi yang meningkatkan kemungkinan bahwa perilaku yang akan ditunjukkan akan terjadi. Sebaliknya penguatan negatif akan muncul saat stimulus yang tidak menyenangkan yang apabila dihilangkan dari suatu lingkungan, meningkatkan kemungkinan munculnya suatu perilaku. Menurut skinner perilaku manusia itu sebenarnya dibentuk oleh 3 dorongan yaitu, sejarah pribadi seorang atas penguatan, seleksi alam, evolusi prektek budaya.
Setiap orang mempunyai masa lalu yang terkadang masa lalu tersebut mampu membuat kita lebih dewasa lagi dan menghambil hikmah dalam tiap masalah yang sudah terjadi. Jika menurut kita perilaku kita mampu diterima dan tidak menciptakan suatu masalah pada orang lain kita bisa menganggap bahwa itu termasuk penguatan positif. Dan apabila kita mendapatkan suatu hukuman dalam perilaku kita, kita jangan sampai mengulangi perilaku tersebut.
Selalu ke masalah remaja, remaja saat ini merupakan individu yang makin sulit di atur dengan berbagai perilaku yang sudah mereka lakukan, padahal sudah jelas perilaku mereka salah dan melanggar norma. Namun, buat mereka perilaku tersebut mampu membuat dia diakui dalam lingkup lingkungannya. Tak heran masa remaja memang kritis dalam mencari jati dirinya, jika mereka tidak mampu belajar memahami perilaku yang dilakukan. Peluang besar buat mereka utntuk mudah terjerumus dalam setiap masalah yang dihadapkannya. Namun, jika mereka sudah mampu berfikir baik dari segi perkembangan bahkan kepribadian merekapun akan memunculkan perilaku yang positif dan menciptakan suatu hal yang bermanfaat dalam lingkungannya. Itulah mengapa pentingnya pengawasan orang tua sangat diperlukan, agar seorang anak mampu belajar dan berkembang dengan baik dalam menjalankan beberapa hal yang berada dalam lingkungannya.