http://old.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=5066:referensi-teori-dan-praktek-kepemimpinan-model-indonesia&catid=35:artikel&Itemid=210
Selama ini ketika mempelajari teori-teori kepemimpinan kita umumnya menggunakan referensi dari Barat. Strategi dan teknik kepemimpinan berangkat dari konsep yang berkembang bukan dari negara kita sendiri melainkan budaya asing yang kehidupan budayanya berbeda dengan kita. Mempelajari kepemimpinan berarti juga mempelajari budaya.
Ketika kita belajar kepemimpinan Barat maka kita pun mesti belajar budaya Barat. Padahal kita ingin menerapkan kepemimpinan itu di Indonesia, sebuah negara yang beragam adat istiadat dan kaya akan budaya/kearifan lokal. Kalau hanya sekedar mempelajari kepemimpinan ala Barat yang boleh-boleh saja. Tapi persoalannya literatur yang ada dan dipelajari selama ini melulu bukan berasal dari negeri sendiri. Masih belum ada kemauan dari kita untuk menggali gaya kepemimpinan para pemimpin bangsa kita sendiri. Teori-teori dan praktek kepemimpinan yang dipelajari tidak sejalan dengan keragaman budaya bangsa. Kita menginginkan teori kepemimpinan model Indonesia yang pas dan cocok dengan budaya bangsa. Tidak ada cara lain kajian atas gaya kepemimpinan para pemimpin bangsa perlu dikaji-bahas, diteliti-amati, ditumbuh-kembangkan, sehingga dengan segera akan terbit teori-teori kepemimpinan berkarakter khas Indonesia.
Kepemimpinan Pak Harto misalnya tidak mungkin dapat dikaji dalam perspektif budaya Barat. Padahal, terlepas dari kekurangannya, kita ketahui efektivitas kepemimpinan Pak Harto yang dalam banyak sisi telah menunjukkan hasil yang signifikan. Kajian-kajian atas gaya, praktek dan perilaku kepemimpinan Pak Harto ini menurut hemat saya perlu dilakukan. Disamping itu kita juga memiliki sejumlah pemimpin. tokoh bangsa yang pada zamannya telah menunjukkan kepiawaiannya dalam memimpin. Pembahasan dan pengkajian atas kepemimpinan tokoh bangsa ini bukan tidak mungkin akan melahirkan konsep, teori dan gaya kepemimpinan ala Indonesia yang memang dibutuhkan bangsa ini. Dengan demikian acuan kita ketika belajar "leadership theory" di dunia akademik tidak serta-merta dan tidak lagi identik selalu dengan konsep kepemimpinan dari Barat saja tetapi khasanah literatur "leadership theory" itu akan lebih kaya karena mengangkat dan mengungkap gaya, praktek perilaku kepemimpinan yang berasal dari budaya serta kearifan lokal sebagai jati diri bangsa ini.
