Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Sosial (Kemsos) menggagas komik sebagai alat bantu untuk menginformasikan mengenai penyandang masalah kesejahteraan sosial (kessos).

"Sekurangnya ada 22 jenis penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Indonesia, yang menjadi pegangan para penyulus sosial," kata Kepala Pusat Penyuluhan Sosial (Kapuspensos) Kemensos, Tati Nugrahati, di Jakarta, Kamis.

Ia merinci 22 jenis PMKS itu adalah anak dan balita terlantar, anak terlantar, anak berhadapan dengan hukum, dan anak jalanan.

Kemudian, wanita rawan sosial ekonomi, korban tindak kekerasan (KTK), lanjut usia (lansia) terlantar, penyandang cacat, tuna susila, pengemis, gelandangan, bekas warga binaan lembaga pemasyarakatan (BWBLP), korban penyalahgunaan Narkoba, psikotropika dan zat adiktif (Napza), dan keluarga miskin.

Selanjutnya, keluarga berumah tidak layak huni, keluarga bermasalah sosial-psikologis, komunitas adat terpencil (KAT), korban bencana alam, korban bencana sosial atau pengungsi, pekerja migran bermasalah sosial, orang dengan HIV/AIDS (ODHA), dan keluarga rentan.

Dikemukakannya bahwa komik yang akan dipakai sebagai pegangan para penyuluh sosial di seluruh Tanah Air itu, kini sedang dalam penyelesaian untuk selanjutnya akan dicetak dan kemudian akan diluncurkan secara resmi.

"Saat ini, kami sedang meminta masukan-masukan bagi perbaikan komik itu agar nantinya menjadi lebih komprehensif," katanya.

Dalam komik itu, katanya, dipaparkan profil penyuluh sosial dan tugas serta perannya di masyarakat, di mana tugasnya adalah melaksanakan penyuluhan sosial, baik secara langsung maupun tidak langsung.