Slamet Soneo Santoso segera memamerkan lukisan hasil karyanya di Bentara Budaya Yogyakarta pada 30 April - 8 Mei 2013 Soneo terinspirasi foto-foto lama yang telah rusak karena kelembaban air yang tinggi. Lukisan tersebut terlihat seperti Anda memandang sebuah foto usang hanya saja media kertas foto berganti menjadi kanvas.
Efek foto rusak nenurut Soneo justru menjadi bagian penting. Ia ingin mengetengahkan perasaan “luka” karena foto yang dijaga selama ini, disenangi sepanjang waktu, rusak karena alam. Disisi lain ia justru “menghidupkan” kembali kemampuan estetiknya dan menjadikan foto tersebut memiliki cerita dan kisah baru.
Adapun kisah baru yang diketengahkan ketika foto telah menjadi lukisan adalah menyangkut beberapa hal. Pertama, lukisan dengan efek kerusakan ini untuk mencatat hal-hal yang berkait dengan situasi sosial yang pincang. Kedua, lukisan dengan efek transparan yang memudar dijadikan untuk menggali keindahan alam yang bersifat simbolis.
Ketiga, lukisan dengan warna-warna sephia coklat menjadi wahana untuk menggali perasaan pribadi yang terkait dengan masa lalu. Kini, dari ketiga catatan tersebut, Soneo hendak menggelola perasaan penikmat untuk beradu pengalaman (yang dimodali dengan kenangan, romantika, dan drama kehidupan) setiap penonton. Sejauh mana modal tersebut mampu memberi nuansa pada kehidupan Anda saat ini. Mari menelusuri peradaban yang Anda lalui, lewat lukisan dari waktu ke waktu.
Budi W - GudegNet