dari kiri ke kanan: Nano Riantiarno (pemain), Cornelia Agatha (pemain), Rangga Riantiarno(sutradara), dan Adri Prasetyo (asisten sutradara) dalam jumpa pers pementasan Atigoneo di Warung Daun Jakarta, Kamis (29/9). (antaranews/desy saputra) |
Teater Koma akan mementaskan "Antigoneo" di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) pada 7-16 Oktober mendatang.
Produksi ke-124 kelompok teater ini menjadi karya penyutradaraan perdana bagi Rangga Riantiarno, putera dari salah satu pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno.
"Antigoneo adalah sebuah naskah saduran dari lakon Antigone Now karya Evald Flisar, yang merupakan versi modern dari naskah ANTIGONE karya Sophocles, pujangga Yunani Kuno," ujar Rangga.
Ia mengatakan Antigoneo berkisah tentang sebuah kota di daerah pesisir yang berada di ambang kehancuran ekonomi. Satu-satunya harapan adalah pembangunan hotel, kasino, dan lapangan golf.
Demi tujuan tersebut, sebuah kompleks pemakaman digusur. Persoalan muncul ketika seorang perempuan menolak penggusuran kuburan itu.
"Di situlah semuanya berawal dan di tempat itu pula kisahnya akan berakhir tragis. Antigoneo adalah tontonan penuh hiburan tapi tetap sarat makna dan perenungan," katanya.
Untuk pementasan ini Gedung Kesenian Jakarta akan diubah menjadi sebuah kompleks pemakaman yang sudah nyaris tergusur.
Pementasan Antigoneo didukung aktor-aktor antara lain Nano Riantiarno, Budi Ros, Cornelia Agatha, Ratna Riantiarno, Tuti Hartati dan Salim bungsu.
"Antogone Now karya Evald Flisar ini sangat relevan dengan kondisi bangsa ini. Harapan saya, Antigoneo bis amembuat orang terhibur sekaligus merenungkannya," demikian Rangga. (R022)
Editor: Desy Saputra