Agropolitan.TV - Kota Malang
Perubahan zaman identik dengan perubahan masyarakat. Jika dulu pendidikan dapat diperoleh mellaui perpusatakaan atau guru. Namun kini siswa bisa mengakses sendiri pendidikan yang diinginkan. Hal itulah yang mendasari gelaran acara Training of Trainers yang diadakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur berkolaborasi dengan Univeristas Muhammadiyah Malang (UMM) dan INOVASI Indonesia, akhir Oktober ini. Acara tersebut digelar tiga hari berturut-turut di Kapal Garden Hotel UMM.
Ketua Majelis Dikdasmen PWM Dr. khozin, M.Si mengatakan bahwa acara ini dihadiri oleh 55 pengajar dari berbagai daerah di Indonesia. Tujuannya tentu untuk menggaungkan gerakan literasi dan numerasi bagi SD kelas 1,2,3 dan dilakukan secara mandiri. "Acara ini bukan kali pertama dilakukan. Sampai saat ini kami sudah melaksanaknnya tiga kali dan saat ini UMM menjadi tuan rumahnya,” katanya.
Sementara itu, menurut Ingga Danta Vistara selaku Sistem and Policy Advisor INOVASI, acara seperti ToT ini penting untuk dilakukan bagi pengajar. Apalagi literasi adalah kunci untuk membuka pintu belajar bagi anak-anak. Literasi bisa dijadikan pembelajaran dasar bagi anak-anak agar dapat lebih memahami suatu konteks yang diberikan.
"Jika sedari kecil anak-anak tidak dibiaskan dengan literasi, maka bisa jadi ke depannya mereka hanya memiliki kemampuan penyerapan informasi yang terbatas," imbuhnya.
Adapun INOVASI adalah program kerjasama antara Australia dan Indonesia untuk penguatan literasi dan numerasi yang sudah berjalan tujuh tahun. Program ini memberikan pendidikan kepada guru agar siap menghadapi perubahan sistem pendidikan dan menyiapkan pendidikan yang berkualitas. Apalagi ada banyak sekali guru yang hanya menyelesaikan kewajibannya untuk mengajar tanpa melihat apakah murid-muridnya paham akan materi tersebut.
“Maka dari itu, adanya ToT ini bisa menjadi bahan ajar bagi para guru untuk bisa menerapkan praktek literasi dan numerasi. Utamanya kepada anak-anak SD/MI sederajat,” tegas Ingga.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Rektor UMM Prof Dr. Fauzan, M.Pd. mengatakan bahwa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas siswa adalah dengan pendidikan karakter. Contoh penerapannya adalah dengan adanya organisasi. "Kita harus memberi kebebasan berorganisasi bagi siswa agar mereka dapat cepat dan tanggap dalam menanggapi perubahan dunia," tambahnya.
Ia memberi contoh UMM yang me-redesain kurikulum, rekognisi, dan ekuivalensi untuk memfasilitasi mahasiswa. Sehingga mereka tidak hanya memahami materi dari bangku kuliah, namun juga memiliki skill yang bermanfaat bagi dirinya di masa depan. Hal tersebut dikemas dalam program Center of Excellent (CoE). Mahasiswa juga disiapkan untuk pasti lulus 3,5 hingga 4 tahun dengan skill sesuai passion mereka. (sfl)