Halal Centter UMM Latih SDM Pendamping Proses Produk Halal

Author : Humas | Senin, 30 Mei 2022 | Aktual - Aktual

Penilaian produk didasarkan pada titik kritis yang ada.

REPUBLIKA>COID, MALANG - Halal Centre Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melangsungkan Pelatihan Pendampingan Proses Produk Halal pada 23 sampai 25 Mei 2022 lalu. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan proses sertifikasi halal.

Kepala Pusat Kajian Makanan Aman-Halal UMM, Prof Elfi Anis Saati mengatakan agenda ini merupakan hasil kerja sama Pusat Studi Penelitian dan Pengembangan produk halal (BPJPH) Kemenag RI serta LPH-KHT PP Muhammadiyah.

Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan sinergias kegiatan bertena ""Hala Thoyib dan Kometensi Stakholder Muhammadiyah." Utamanya di Malang dan Jawa Timur.

Menurut Elfi, agenda ini menargetkan Halal Centre Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dapat bekerja sama dalam proses pendampngan sertifikasi halal UMKM. Apalagi mengingat Jumlah UMKM yang mencapai 62,5 juta.

Selain itu juga mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatihan serta menyumbangakan aktivitas solutif berupa pendampingan. dalam paparannya, Elfi menegaskan, pembuatan produk halal sangat baik untuk pasar Indnesia maupun global.

Apalagi melihat Indonesia merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, yakni sebanyak 240 juta. "Bahkan mencapai 40 persen dari total penduduk Asean," ujarnya

Menurut dia, kini sertifikat halal sudah diakui oleh World Trade Organizazion (WTO). Selan itu, halal juga sudah menjadi gaya hidu banyak orang dan mendorong tumbuhnya ekonomi syariah.

Produk halal juga berefek pada rasa aman yang dimiliki oleh konsumen Muslim. Oleh karena itu, pemerintah, pengusaham perguruan tinggi, serta lembaga penelitian harus mengupayakan percepatan pengembangan produk halal.

Dalam kesempatan itu pula Elfi menjelaskan, sampai saat ini terdapat 25 persen persen UMKM yang memiliki sertifikat halal. Kemudian 58 persen mempunyai P-IRT, 38,24 persen memiliki MD namun belum melengkapi CPPOB (Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik.

Maka dari itu, Pusat Kajian Makanan Aman-Halal UMM terus melakukan kegiatan penunjang sertifikasi halal. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah dengan melaksanakan Lokakarya Keamanan dan Kehalalan Pangan. Kegiatan ini dilaksanakan bersama guru SMA Jatim, UMKM Malang, Asosasi Pati dan Persagi, dan mahasiswa.

Ada juga pelatan uji deteksi cepat bahan makanan berbahaya, pengabdan ke SMA Kedri, Probolinggo, dan Pasuruan, termasuk pedagang martabak di Malang, serta membut kantin sehat. "Lebih dari itu kami juga selalu melakukan penelitan dengan luaran paten dan jurnal Nasional serta Internasional," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Utama Lembaga Pemeriksa Halal dan Kajian Halla Thayiban (LPH-KHT) Pim[inan Muhammadiyah, M Nadratuzzaman Hosen mengatakan, proses sertifikasi halal saat ini masih jauh melalui Majelis Ulama Indonesa (MUI). Adapun penilaian produk didasarkan pada titik kritis yang ada.

Ha; ini dimullai dengan pemeriksaan bahan yang terbagi menjadi bahan baku dan bahan tambahan. Keduanya harus bebas dar hal yang haram. Adapula bahan penolong yang diharuskan tidak berasal dari babi, anjing, dan tubuh manusia.

Titik kritis selanjutnya yakni dari segi proses. Tempat dan proses produksi tidak boleh tercemar bahan najis. Kalaupun tercemar tercemar bahan najis selain mughalladah, maka harus ada pencucian secara syari.

Hal lain yang tdak kalah pentn yakni kesucian alat serta bahan kemasan. Hal yang perlu diperhaikan lagi sebelum proses pengajuan sertifikasi halal yakni jangan sampa ada bahan dari tubuh manusia.

"Kalau ada, tentu saja pasti ditolak. Yang mengandung babi itu juga akan ditolak. Adapun kalau cuma tercampur najis nutawassithah, itu bisa ipertimbangkan asal bisa dbersihkan lag dengan baik," kata dia menambahkan.

 

Sumber: https://aktual.co.id/2022/05/30/halal-center-umm-latih-sdm-pendamping-proses-produk-halal/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Arsip Berita

Berita Terpopuler