Malang (ANTARA) - Sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) lintas jurusan membuat inovasi bidang pertanian dengan merancang alat untuk mengoptimalisasi produktivitas panen dan tebang angkut para petani tebu yang diberi nama Magic Machine Sugar Cane.
"Minimnya penerapan teknologi dalam kegiatan pertanian, utamanya pertanian tebu, menjadi salah satu penghambat produktivitas. Berangkat dari situ, kami merancang alat untuk mengoptimalkan produktivitas hasil pemanenan dan tebang angkut oleh petani tebu," kata Ketua Tim Perancang Magic Machine Sugar Cane UMM Moch Noor Fajar Rohmatullah di Malang, Sabtu.
Magic Machine Sugar Cane tersebut didaftarkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta (PKM-KC) dan berhasil mendapatkan pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI).
Selain Moch Noor Fajar Rohmatullah, pembuatan alat optimalisasi sistem panen tebu tersebut, juga dibantu oleh Moh. Miftachul Fadhil dan Retno Muji Rahayu.
Ia mengatakan dengan Magic Mechine Sugar Cane, petani dapat mengoptimalkan jumlah tenaga kerja untuk kegiatan pertanian yang lain. Implementasi Magic Mechine Sugar Cane hanya membutuhkan tiga pekerja guna memudahkan proses panen tebu. Kegiatan tenaga kerja yang dibutuhkan, antara lain satu orang operator mesin dan dua orang pengendali lahan.
Selama ini, lanjutnya, mobilisasi pada proses tebang angkut dilakukan dengan memuat hasil tebu yang sudah dipotong ke truk untuk dibawa ke pabrik.
Truk yang digunakan memiliki kapasitas 6-8 atau 10-12 ton. Tebu yang digiling di pabrik gula hanya sebagian kecil yang akan menjadi gula. Jika satu kuintal tebu mempunyai rendemen 10 persen, maka hanya 10 kg gula yang didapat.
Data inilah yang menjadi rujukan kelompok ini untuk mencari pemecahan masalah dalam konsep pengoptimalan pengiriman hasil panen ke pabrik yang dihasilkan Magic Machine Sugar Cane, yaitu dengan mengirimkan hasil panen tebu dalam bentuk cair atau nira guna mengoptimalkan volume pengiriman.
Mekanisme kerjanya, yakni pertama, proses pemotongan daun tebu yang dilakukan pada bagian alat yang menjorok ke depan guna memisahkan antarbatang tebu dengan daunnya. Kedua, proses pemotongan batang tebu pada bagian bawah. Proses tersebut berfungsi memisahkan akar dengan batang dalam proses pemanenan tebu.
Ketiga, proses penggilingan atau pemerahan dilakukan dua komponen penggilingan dengan tujuan proses nira yang dihasilkan dapat maksimal.
Ampas tebu yang sudah selesai dari proses pemerahan akan keluar melalui cerobong dengan dibantu conveyor, sedangkan nira yang sudah terpisah dengan ampas tebu akan melalui tahap penyaringan guna memisahkan bagian ampas tebu yang masih ikut ke nira.
"Setelah melalui tahap penyaringan nira akan disimpan pada tabung khusus dengan suhu 10 derajat Celsius agar kualitas nira tetap terjamin," katanya.
Magic Mechine Sugar Cane dirancang dengan ketinggian 2,5 meter, lebar 2,5 meter, dan panjang tiga meter. Mesin dapat memudahkan operator dalam menjalankan mesin serta menyesuaikan dengan kondisi lahan tebu.
Rangkaian Magic Mechine Sugar Cane memiliki tenaga motor penggerak utama yaitu disel. Disel dapat menggerakkan beberapa komponen mesin, antara lain cane carier, cane cuter, dan roll gillingan.
Sumber: https://jatim.antaranews.com/berita/433460/mahasiswa-umm-rancang-alat-optimalisasi-sistem-panen-tebu