Malang (Antara Jatim) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta para mahasiswa yang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa-desa bisa lebih cerdas dalam menyelesaikan setiap persoalan yang muncul dan ditemui di lapangan.
"Di desa lokasi KKN nanti kalian akan menemukan banyak permasalahan, mulai dari persoalan kesehatan, rendahkan tingkat pendidikan, minimnya pengetahuan terkait agama, serta sosial lainnya. Meskipun kalian bukan dari program studi (prodi) atau fakultas yang selaras, tapi kalian harus bisa menjawab persoalan tersebut di lapangan dengan cerdas," kata Khofifah di sela pelepasan mahasiswa UMM yang bakal mengikuti program KKN semester ganjil di Dome UMM, Rabu.
Ia mencontohkan banyaknya masyarakat yang ber-KTP Islam, namun tidak memahami caranya sholat dan berwudhu. Selain itu masalah rendahnya tingkat pendidikan warga dan kurang gizi maupun sistem reproduksi kaum perempuan yang masih banyak terjadi di wilayah Jawa Timur.
Berdasarkan data yang diperoleh Kementerian Sosial (Kemensos), 63 persen penyebab anak disabilitas adalah kurang gizi. Selain itu juga tidak sehatnya reproduksi ibu akibat gaya hidup ibu sejak remaja. Bahka, kekurangan gizi pada janin yang mengakibatkan disabilitas, bukan hanya terjadi ketika masa kehamilan, tapi pola hidup sejak remaja, terutama yang berkaitan dengan makanan.
Di bidang agama, lanjutnya, saat berada di lokasi KKN tidak menutup kemungkinan juga akan menemui adanay benih-benih intoleransi, radikalisme maupun anti-Pancasila. "Oleh karenanya, peserta KKN harus menjadi satu tim yang solid dan kompak untuk menjawab berbagai persoalan dan tantangan di lapangan (di lokasi KKN).
Secara umum, kata Khofifah, tidak hanya peserta KKN semata yang ahrus "turun gunung", tapi para petinggi di lingkungan perguruan tinggi, seperti yang dilakukan para pendiri organisasi keagamaan terbesar di Tanah Air. "Pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan dan pendiri Nahdatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari tidak segan-segan untuk turun menemui masyarakat dan berdialog dengan mereka," ujarnya.
Sebelum memberika kuliah tamu dan melepas mahasiswa UMM yang akan melaksanakan KKN di 18 kota dan kabupaten di Jawa Timur, Mensos juga menyerahkan bantuan sebesar Rp450 juta untuk membangun 30 unit rumah tinggal layak huni di Desa Sejahtera Mandiri binaan UMM di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Mahasiswa UMM yang mengikuti program KKN semester ganjil sebanyak 5.151 peserta yang disebar di 186 desa di 18 kota dan kabupaten di Jawa Timur.(*)