Pimpinan FH se-Jatim bahas martabat hakim

Author : Humas | Rabu, 19 Oktober 2011 19:36 WIB | Antara - Antara

Malang (ANTARA News) - Sebanyak 60 orang pimpinan Fakultas Hukum dan Syariah (FH) Perguruan Tinggi se-Jawa Timur membahas martabat para hakim agar tetap terhormat dan luhur.

"Belakangan ini persoalan hakim menjadi sorotan utama publik, sehingga kami berupaya melakukan kajian bagaimana menjaga kehormatan dan keluhuran martabat hakim dari berbagai perspektif," kata Dekan FH Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Sidik Sunaryo usai kuliah umum Ketua Komisi Yudisial (KY) Prof Eman Suparman, Rabu.

Pembahasan yang dikemas dalam Focus Group Discussion (FGD) selama dua hari (Rabu-Kamis, 19-20/10) itu juga membahas integritas dan independensi hakim serta cara pembinaan hakim.

Kegiatan tersebut bertujuan bertujuan melakukan kajian mendalam untuk diusulkan terkait dengan optimalisasi Forum Pendidikan Tinggi Hukum-Syariah Jawa Timur sebagai jejaring KY di daerah.

"Untuk itu kami menggandeng KY untuk memberi sumbangsih pemahaman dalam forum diskusi yang berlangsung di Kota Batu dan UMM," katanya.

Selain menggelar FGD, UMM juga melakukan penandatanganan naskah kerja sama (MoU) dengan KY. Kerja sama tersebut di antaranya dalam bidang penelitian hukum bersama, pertemuan ilmiah, pendidikan dan latihan serta sosialisasi dan pertukaran informasi.

Usai melakukan penandatanganan kerja sama antara UMM dengan KY, dilanjutkan dengan kuliah tamu oleh Ketua KY Prof Dr Eman Suparman dan FGD akan ditutup dengan bedah buku "Penerapan dan Penemuan Hukum dalam Putusan Hakim" oleh komisioner KY Dr Jaja Ahmad Jayus, Dr Sidharta dan Magdir Ismail.

"Kami berharap rangkaian diskusi tentang hukum dan martabat hakim ini bisa menghasilkan kajian-kajian yang positif bagi penegakan hukum di Tanah Air," ujarnya.

(T.E009/Y008)

Editor: Ruslan Burhani

Sumber: http://www.antaranews.com/berita/1319027765/pimpinan-fh-se-jatim-bahas-martabat-hakim
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler