Malang - Sebanyak 1.497 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) disebar di beberapa desa terpencil dan tertinggal di wilayah Jawa Timur, untuk membantu masyarakat setempat dalam rangkaian program kuliah kerja nyata (KKN).
Pembantu Rektor (PR) III UMM Joko Widodo, Sabtu mengatakan, KKN UMM yang sebelumnya dikoordinasikan di tingkat fakultas, sekarang menjadi KKN terpadu tingkat universitas dan menjadi program prioritas kampus dalam pengabdian kepada masyarakat.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, peserta KKN disebar di berbagai pelosok desa terpencil yang ada di wilayah Jatim, seperti di Kabupaten Malang, Lumajang, Probolinggo, Tulungagung, Magetan, dan Jombang," katanya.
Menurut dia, mahasiswa yang diterjunkan di desa-desa terpencil tersebut juga akan dibimbing oleh pimpinan Muhammadiyah di daerah itu, sekaligus sebagai pembimbing lapangan selain dari kalangan dosen UMM sendiri.
Selain KKN reguler, kata Joko, UMM juga menggelar KKN khusus, yakni mengirimkan mahasiswa terseleksi untuk membantu penanganan bencana, membuat program khusus di daerah tertinggal serta menangani amal usaha Muhammadiyah yang masih membutuhkan bantuan.
Joko mencontohkan, KKN khusus tersebut pernah dilakukan ketika menangani tsunami di Aceh, gempa bumi di Padang serta ketika Gunung Merapi meletus.
Selain itu, lanjutnya, mahasiswa peserta KKN khusus ini ke salah satu desa di Ponorogo untuk menangani kasus keterbelakangan mental serta membedah rumah warga setempat.
"Program KKN yang kami terapkan ini, selain untuk membantu dan memberdayakan masyarakat, khususnya di daerah terpencil, juga ada yang tematik menangani program-program khusus. Namun, semua itu tetap bermuara pada pemberdayaan masyarakat," ujarnya.
Ribuan peserta KKN yang akan diterjunkan di desa terpencil dan tertinggal itu dilepas oleh Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono, Jumat (20/1) di UMM Dome.(*)