Pengusaha asal Makau Soe To Tie Lin menyiapkan beasiswa program S2 dan S3 bagi puluhan sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk melanjutkan pendidikan di Tiongkok.
"Saya datang ke UMM ini juga untuk memperkenalkan beasiswa One Belt One Road (OBOR) yang memungkinkan sivitas akademika di Indonesia, khususnya UMM untuk melanjutkan studi ke Tiongkok," kata Soe To Tie Lin dalam keterangan tertulis yang diterima di Malang, Jawa Timur, Rabu.
Bahkan, lanjutnya, pihaknya sudah menyiapkan 40 beasiswa master dan doktoral untuk melanjutkan studi di Tiongkok bagi sivitas akademika UMM ini.
Soe To Tie Lin menyampaikan beasiswa bagi sivitas akademika UMM tersebut dihadapan ribuan wisudawan/wati di Dome UMM, Selasa (23/5).
Pada kesempatan itu, ia menceriterakan bagaimana proses yang harus dia lakoni hingga bisa mencapai titik sekarang.
Menurutnya, para lulusan harus tahu dan mempelajari kemampuan yang jarang dimiliki banyak orang. Sehingga, akan banyak pihak yang mencari dan berebut mendapatkan sumber daya manusia yang menguasai kemampuan itu.
“Jangan lupa untuk menjadi pribadi yang berintegritas agar mendapatkan reputasi yang baik sepanjang merintis karir,” kata President Director OBOR Education Foundation tersebut.
Penguasaan teknologi, lanjutnya, juga menjadi hal yang semestinya dimiliki oleh wisudawan. Tidak hanya tahu, tapi juga memanfaatkannya dengan baik, juga keterampilan manajemen dan observasi.
President Commisioner PT. Sunindo Pratama itu berpesan agar para lulusan juga tidak takut untuk merangkul risiko dan membuat keputusan penting. "Jangan mudah tergoda dengan berbagai hal di dunia ini. Fokus dengan tujuan anda dan pastikan bisa mencapainya,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. menjelaskan bahwa kedatangan Pengusaha asal Makau Soe To Tie Lin ke Kampus Putih tersebut memiliki misi khusus. Salah satunya, bekerja sama dan mengimplementasikan perusahaannya dengan UMM.
Dengan begitu, kata Fauzan, akan ada berbagai manfaat yang muncul berkat kolaborasi keduanya.
Fauzan mengatakan, menjadi seorang sarjana merupakan awal dari kehidupan membangun karir di masa depan. Maka dari itu, UMM sudah menyiapkan mahasiswanya untuk menjadi SDM unggul melalui Centre of Excellence Excellence (CoE).
Program ini didasari oleh satu pemikiran strategis dan futuristik, yakni realita bahwa tahun 2025-2038 Indonesia akan berada di fase bonus demografi. Dimana penduduk Indonesia dengan angka usia produktif memiliki jumlah yang jauh lebih besar ketimbang non-produktif, yakni mencapai 73 persen.
“UMM tidak ingin fase bonus demografi yang dimiliki Indonesia malah menjadi malapetaka. Maka CoE hadir untuk membekali mahasiswa, menyiapkan diri untuk bisa bersaing di dunia kerja serta memiliki jiwa yang mandiri,” kata Fauzan.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor : Abdullah Rifai