UMM turunkan tim trauma dan pendataan korban tragedi Kanjuruhan

Author : Humas | Kamis, 06 Oktober 2022 18:50 WIB | AntaraJatim - AntaraJatim

UMM turunkan tim trauma dan pendataan korban tragedi Kanjuruhan

 

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menurunkan tim trauma dan melakukan pendataan terhadap para korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, yang terjadi Sabtu (1/10) malam.

Sederet tim yang diterjunkan UMM dan tergabung dalam gerakan trauma Support Mobility itu, di antaranya tim medis dan psikologis yang bertujuan mendampingi, menemani, mendengarkan keluh kesah keluarga korban serta memberikan pelayanan psikologis.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy dalam pertemuannya dengan tim trauma Support Mobility di Teater Dome UMM, Kamis, menilai tim gabungan ini merupakan upaya yang bagus untuk mengatasi insiden di Kanjuruhan.

Berbeda dengan korban fisik yang bisa diukur dan diperkirakan sembuhnya, lanjut Muhadjir, cedera korban mental lebih sulit untuk dihitung dan diidentifikasi. Bahkan, bukan hanya korban saja, tapi juga kerabat dan keluarga yang ditinggalkan.

“Kemarin saya sempat menemui bapak dari korban meninggal. Dua anaknya terenggut dalam tragedi Kanjuruhan. Tentu, membantu dari sisi psikologis juga penting dan menyasar bukan hanya korban yang menonton, tapi juga para keluarga yang ditinggalkan,” kata Menko PMK.

Terkait dana operasional, Muhadjir menjelaskan bahwa ada dana siap pakai (DSP) di pemerintah daerah yang bisa dialokasikan, termasuk salah satunya untuk memberikan santunan kepada keluarga dan kegiatan trauma support ini.

Ia mendorong para rektor di perguruan tinggi di Malang untuk turut berkontribusi dalam rangkaian pendampingan psikologis tersebut agar lebih masif.

“Tak perlu kita melihat siapa yang duluan, siapa yang paling berkontribusi. Ini adalah bencana sosial yang sifatnya non-diskriminasi, maka semua harus ikut memberikan bantuan. Teman-teman juga bisa mengajak organisasi dan pihak lain untuk turut serta membantu dalam tragedi ini,” ujarnya.

Sementara itu, UMM juga berkolaborasi dan terus berkoordinasi dengan Aremania Kampus Putih (UMM) untuk melakukan pendataan jumlah korban sejak Minggu (2/10).

Koordinator tim pendataan yang juga Aremania Kampus Putih UMM, Muh Farhannudin Nur Avif menuturkan bahwa sampai saat ini timnya masih terus mencari data yang valid.

Apalagi, jumlahnya berbeda antara satu sama lain. Ada yang menemukan bahwa korban meninggal 125 orang, ada yang 183, bahkan ada yang 200-an. Maka, pendataan ulang dengan seksama menjadi hal yang penting.

Ia bersama tim juga terus mencari korban luka-luka dalam tragedi malam itu. Jumlahnya tentu lebih banyak ketimbang yang meninggal. Ia mengaku bahwa proses pencariannya juga cukup memakan waktu, karena lebih rumit.

Farhan, sapaan akrabnya mengatakan bahwa tragedi pilu ini sangat membekas di hatinya. Ia menganggap semua Aremania merupakan saudaranya sendiri. Oleh karena itu, salah satu upaya yang ia lakukan adalah mencari data valid korban hingga paling akhir.

Apalagi, banyak anak yang menjadi yatim, piatu, bahkan yatim piatu, karena ditinggalkan orang tuanya, padahal niat awal hanya ingin menonton sepak bola.

“Saya juga bersyukur pihak Kampus Putih sangat membantu kami dalam proses ini, bahkan menawarkan untuk mendirikan posko di UMM. Kampus ini senantiasa mendukung dan menyediakan alat-alat untuk mempermudah validasi data. Kami sangat mengapresiasi," ucap Farhan.

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Fiqih Arfani

Sumber: https://jatim.antaranews.com/amp/berita/642961/umm-turunkan-tim-trauma-dan-pendataan-korban-tragedi-kanjuruhan
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Arsip Berita

Berita Terpopuler