ASIATODAY.ID, JAKARTA – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjalin kolaborasi dengan Universitas EAFIT (Escuela de Administración, Finanzas e Instituto Tecnológico) Medellin, Kolombia.
Kolaborasi ini sebagai bagian dari rangkaian 40 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Kolombia.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Kolombia Priyo Iswanto mengatakan penandatanganan kerja sama di bidang pendidikan antara UMM dengan Universitas EAFIT Medellin memiliki arti penting untuk meningkatkan kerja sama pada sektor pendidikan.
Kerja sama ini juga melengkapi kerja sama terbatas pada saling memanfaatkan fasilitas beasiswa yang disediakan oleh Indonesia dan Kolombia,” kata Priyo melalui keterangan tertulisnya Kamis (17/12/2020).
Penandatangan kerja sama dilakukan secara daring di tempat masing-masing pada 15 Desember 2020. Kerja sama antara universitas ini, akan sangat bermanfaat untuk saling bertukar ‘best practices’ yang dimiliki dan meningkatkan ‘people to people contact.’
Dia menjelaskan proses perundingan dan pembahasan kerja sama antara kedua universitas berlangsung sangat cepat, atau kurang dari 2 bulan saja.
UMM saat ini memiliki 10 fakultas dan 57 program studi, sedangkan Universitas EAFIT memiliki 21 fakultas dan 53 program yang memiliki kategori kualitas tinggi atau Akreditasi A.
Kedua universitas ini masuk dalam kategori perguruan tinggi swasta papan atas di negara masing-masing. Kerja sama antara UMM dan Universitas EAFIT ini merupakan yang kedua setelah kerja sama serupa dilakukan oleh Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur dengan Universitas Externado, Bogota, pada tanggal 28 Agustus lalu.
Duta Besar Kolombia untuk Indonesia Juan Camilo Valencia mengatakan kerja sama kedua universitas bermakna strategis dan akan mampu menjembatani kesenjangan jarak geografis kedua negara.
“Saya percaya bahwa ke depan semakin banyak mahasiswa Kolombia yang belajar di Indonesia terlebih setelah Indonesia memberlakukan bebas visa bagi warga Kolombia mulai tahun depan,” katanya.
Rektor UMM Dr. Fauzan mengatakan UMM telah melakukan banyak kerja sama dengan berbagai universitas di berbagai belahan dunia. Tetapi, kerja sama dengan Universitas EAFIT menjadi spesial karena menjadi universitas pertama dari Kawasan Amerika Latin.
“Kami siap menindaklanjuti kerja sama melalui program-program unggulan sebagai kontribusi nyata bagi pengembangan kerjasama bilateral di sektor pendidikan antara Indonesia dan Kolombia,” tambahnya.
Senada, Wakil Rektor Universitas EAFIT Claudia Zea mengatakan bahwa EAFIT memberikan perhatian besar pada Indonesia karena telah membentuk Pusat Studi Asia Pasifik sejak tahun 2006.
“Kami Universitas EAFIT juga telah menunjuk direktur kerja sama internasional yakni Maria Teresa Uribe, seorang lulusan dari perguruan tinggi di Indonesia dan menguasai bahasa Indonesia dengan lancar sebagai cerminan perhatian yang begitu besar terhadap Indonesia,” jelasnya. (ATN)