Kemenangan Timnas Indonesia di Mata Pengamat Sepak Bola UMM

Author : Humas | Rabu, 17 Mei 2023 19:01 WIB | beritajatim.com - beritajatim.com

Yunan Syaifullah, pengamat sepak bola UMM (Foto: Istimewa)

Yunan Syaifullah, pengamat sepak bola UMM (Foto: Istimewa)

Malang (beritajatim.com) – Pengamat sepak bola dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Yunan Syaifullah, menilai kesuksesan Timnas Indonesia di Sea Games 2023 Kamboja berkat mentalitas dan kolektivitas pemain. Menurutnya, mentalitas punggawa Garuda Muda harus diacungi jempol.

“Final tadi malam bukan sekadar pertandingan tentang sepak bola, tapi soal harga diri. Siapa yang bisa konsisten dan konsekuen bakal memetik hasil terbaik. Penentuan kemenangan seringkali di menit krusial, berkat gol di 15 menit awal atau akhir. Terbukti dengan banyak gol yang tercipta pada menit tadi malam,” kata pria yang akrab disapa Yunan itu.

Soal para pemain yang sempat dipanggil ke timnas senior, Yunan memandang bahwa itu sebuah kelebihan. Namun, faktor utamanya adalah kolektivitas para pemain. Timnas tidak bergantung pada satu atau dua pemain, tapi secara keseluruhan.

“Bukan Marselino atau Witan saja, liat permainan Haykal, Taufany, dan Ananda Raehan. Mereka memang bukan dari tim besar atau starter di klub. Namun kerjasama dan ketenangan bisa mereka lakukan di lapangan. Kombinasi mereka dengan Marselino, Sananta, atau bahkan Rizky Ridho patut diacungi jempol,” jelas penulis Buku Filosofi Bola tersebut.

Dia memandang pertumbuhan sepakbola Indonesia tiga tahun terakhir sangat cepat. Bahkan di luar ekspektasi negara lain. Terutama dalam dari cara bermain, makanan, teknologi dan lainnya. Beberapa tahun terakhir, Vietnam dan Thailand yang dianggap paling kuat di Asia Tenggara.

“Sayangnya kini pertumbuhan kedua negara itu melambat bahkan bisa saya katakan stagnan. Malah Timor Leste dan Kamboja terlihat pesat. Perlu diingat pertumbuhan ini bukan karena sosok tertentu seperti Shin Tae Yong (STY) maupun Indra Syafri,” ujarnya.

Meski demikian, kata Yunan, dengan hadirnya STY, pengelolaan sepakbola pun berubah. Jika dulu pola pikir sepak bola Indonesia hanya hasil, kini bergeser ke pemahaman bahwa sepak bola itu proses. Proses panjang dari dasar seperti gizi, makanan, pemanasan, cara bermain, teknik dan lain-lain.

Yunan yang juga dosen UMM itu sempat membahas soal potensi pemain yang hilang ketika di klub. Menurutnya, pemain yang bermain bagus di timnas diharapkan moncer di klub. Namun kurangnya jam terbang, akhirnya tenggelam pemain senior lain.

“Apalagi klub di Liga 1 Indonesia pragmatis dan fokus hanya juara. Padahal, saya rasa banyak posisi strategis klub yang diisi oleh pemain asing sehingga menekan potensi pemain lokal untuk bersinar. Harusnya, klub memberi porsi pada pemain muda agar berkembang dan mampu melahirkan pemain berkualitas untuk timnas,” ujar Yunan.

Pada akhir kesempatan ia berharap agar posisi striker yang diisi pemain asing bisa mulai bergeser. Begitupun pemain tengah dan winger bagus masih jarang di Liga 1. Posisi yang masih aman bagi pemain lokal saat ini hanya kiper. “Terbukti dengan melimpahnya stok kiper kita di berbagai kategori umur dan tim senior,” pungkasnya. [dan/but]

Sumber: beritajatim.com/olahraga/kemenangan-timnas-indonesia-di-mata-pengamat-sepak-bola-umm/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler