Lembaga Kebudayaan UMM Ajak Warga Binaan Lapas Perempuan Belajar Menulis

Author : Humas | Kamis, 11 Agustus 2022 11:25 WIB | beritajatim.com - beritajatim.com

LK UMM saat mengajari warga Lapas Perempuan di Malang

Malang (beritajatim.com) – Lembaga Kebudayaan Universitas Muhammadiyah Malang (LK-UMM) memberdayakan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) perempuan kelas IIA di Malang lewat pelatihan kemampuan menulis. LK UMM mengajari langkah-langkah mudah menulis cerita, penggunaan bahasa, hingga kiat membuahkan karya menarik pada warga lapas.

Tri Anna Aryati, M.Si. kepala Lapas Perempuan Kelas II Malang mengaku senang dengan kedatangan LK-UMM. Menurut dia, ini menjadi kesempatan yang baik untuk warga binaan lapas dalam menggali potensi dan menajamkan kemampuan menulis. Apalagi dengan sederet ahli sudah dihadirkan dan siap memberi tips menulis yang baik.

“Kalau di luar, mungkin bapak dan ibu pemateri akan diberi fee sebagai balasan pemberian materi. Namun, bapak dan ibu datang ke sini dengan penuh keikhlasan untuk berbagi ilmu dan memberikan jalan masa depan yang lebih baik bagi para warga binaan. Tentu doa akan selalu dipanjatkan untuk keberkahan bapak dan ibu,” terang Tri Anna Aryati seperti dikutip dari laman resmi umm.ac.id pada Kamis (11/08/2022)

Tri Anna, juga mengatakan jika sebelumnya, warga Lapas bersama dengan UMM sudah sukses menerbitkan buku berjudul Titik nadir Penantian. Bahkan, buku itu akan naik cetak untuk yang kedua. Maka, Tri mendorong peserta pelatihan kedua tersebut agar mampu menyerap ilmu dan melahirkan karya Lapas yang kedua, ketiga, keempat dan seterusnya.

Hal senada disampaikan Kepala LK UMM Dr. Daroe Iswatiningsih, M.Si. Menurut dia, warga binaan punya potensi dan kemampuan menulis. Hanya perlu dikembangkan dan dipoles hingga lebih baik. Ia juga yakin, peserta akan menorehkan karya yang tak kalah menarik dari buku sebelumnya, yaitu Titik Nadir Penantian.

Ia mendorong para warga binaan agar bisa merenung juga membaca buku. Sehingga ide dan gagasan cerita bisa muncul dan menjadi pondasi menulis cerita yang unik lagi menarik. Terbukti, buku Titik Nadir Penantian kini hanya tinggal satu yang tersisa dan akan segera naik cetak yang kedua dengan beberapa revisi.

“Ini juga menjadi implementasi UMM dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi, yakni aspek pengabdian kepada masyarakat. Jadi kami tidak hanya fokus pada pendidikan dan penelitian saja, tapi juga harus berupaya bagaimana caranya memberdayakan dan memberikan manfaat bagi sesama,” tandasnya.

Pelatihan menulis tersebut menghadirkan sederet pemateri handal yang memaparkan cara menulis kepada para warga binaan. Mulai dari materi terkait menulis cerita pendek, bahasa dalam sebuah cerita hingga peluang budaya digital. Pun dengan fiksi sebagai perspektif pembaca. [dan/but]

Sumber: https://beritajatim.com/pendidikan-kesehatan/lembaga-kebudayaan-umm-ajak-warga-binaan-lapas-perempuan-belajar-menulis/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler