Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, muncul pertama kali di publik
Malang (beritajatim.com) – Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, muncul pertama kali di publik semenjak insiden penembakan yang menewaskan Brigadir J. Putri mendatangi Mako Brimob Polri, Depok, guna menjenguk sang suami.
Saat didatangi awak media Putri meminta doa sembari menangis. “Saya Putri bersama anak-anak, saya mempercayai dan tulus mencintai suami saya. Saya mohon doa biar kami sekeluarga kuat menjalani masa yang sulit ini,” kata Putri melalui beberapa siaran media yang banyak beredar.
Dia menjenguk Ferdy Sambo dengan didampingi keluarga yang dilanjutkan dengan tangisan.
Menurut pakar psikologi dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ekspresi tersebut merupakan reaksi yang wajar jika seorang mendapatkan masalah yang sangat berat.
“Saya tidak akan berkomentar dalam micro expressionnya, tapi membahas bagaimana kondisi seseorang yang berhadapan masalah yang sangat berat atau bisa dibilang guncangan jiwa” terang Adhyatman Prabowo pada Senin (08/08/2022).
Adhyatman Prabowo. M.Psi Kepala Laboratorium Psikologi UMM
Selain itu, kata Adhyatman Prabowo. M.Psi., ekspresi tersebut sebagai respon terhadap suatu kejadian. “Respon itu sama halnya seperti jika seseorang kehilangan orang yang dicintai.”jelas Kepala Laboratorium Psikologi UMM tersebut.
Saat disinggung soal trauma atau tekanan jiwa, dia menjelaskan manusia yang mengalami guncangan jiwa itu bisa mengekspresikan atau memendamnya. “ Terkait dengan ekspresi, manusia bisa mengekspresikan atau kadang memendamnya. Itu tergantung strategi coping yg dimiliki oleh individu sendiri.” Imbuh Adhyatman.
Selain itu guncangan jiwa, kata dia jika tidak terlalu buruk bisa normal kembali. “Kalau baik segera pulih dan bisa kembali normal kembali. Kalau buruk bisa terjadi problem psikologis tertentu misal kecemasan, emosi, dan lain-lain,” paparnya lebih lanjut. (dan/ted)