Psikolog UMM Soal Anak Bunuh Keluarga: Perlu Pendekatan Holistik

Author : Humas | Selasa, 10 Desember 2024 09:14 WIB | beritajatim.com - beritajatim.com

Dosen Psikologi UMM Hudaniah, S.Psi., M.Si., (Foto: Doc Pribadi)
Malang (beritajatim.com) – Kasus tragis di Indonesia, di mana seorang anak membunuh ayah dan neneknya serta menyebabkan ibunya kritis, mengguncang perhatian publik. Hudaniah, S.Psi., M.Si., dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), memberikan pandangannya tentang kemungkinan faktor-faktor yang memicu tindakan ini. 

Hudaniah menjelaskan bahwa pelaku dilaporkan mengalami halusinasi auditori, namun informasi ini belum cukup untuk memastikan adanya gangguan psikologis tertentu. “Diagnosa gangguan psikologis membutuhkan asesmen mendalam melalui wawancara dan pengujian oleh ahli. Informasi sepihak atau laporan media saja tidak cukup,” ungkapnya, Senin (9/12/2024).

Pelaku diketahui memiliki riwayat kunjungan ke psikiater sebanyak empat kali atas inisiatif ibunya serta mengalami insomnia kronis. Meskipun insomnia dapat memicu tekanan psikologis, Hudaniah menegaskan bahwa tindakan ekstrem seperti pembunuhan biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tekanan lingkungan dan pola asuh. 

Hudaniah menekankan bahwa perilaku melanggar hukum pada anak tidak muncul tiba-tiba. Biasanya, terdapat tanda-tanda awal seperti perubahan perilaku menjadi pendiam atau mudah tersinggung.

“Anak belajar dari lingkungannya, terutama keluarga. Ketika tidak ada contoh positif, mereka cenderung mencari referensi dari media sosial atau lingkungan lain yang belum tentu baik,” jelas Hudaniah.

Pengalaman traumatis atau tekanan yang tidak terselesaikan sering kali menjadi pemicu utama perilaku negatif. Dalam kasus ini, penting untuk memperhatikan pola asuh yang baik sebagai upaya preventif.

Menurut Hudaniah, penanganan kasus seperti ini memerlukan pendekatan integratif yang mencakup terapi psikologis, dukungan sosial, hingga intervensi medis jika diperlukan. “Terapi farmakologis dapat menjadi solusi jika ditemukan gangguan neurologis pada pelaku,” ujarnya.

Selain itu, Hudaniah menyoroti peran lembaga sosial dan pemerintah dalam memberikan pendampingan kepada keluarga yang mengalami tekanan. Konseling di puskesmas atau dukungan dari komunitas lokal dapat membantu keluarga menghadapi masalah secara lebih konstruktif.

Hudaniah mengimbau semua pihak, mulai dari keluarga hingga pemerintah, untuk memperkuat sistem pendukung bagi anak dan keluarga guna mencegah tragedi serupa di masa depan.

“Masalah seperti ini tidak bisa diselesaikan secara parsial. Dibutuhkan kerja sama dari keluarga, komunitas, hingga kebijakan pemerintah untuk mencegah kejadian serupa,” tutup Hudaniah. [dan/beq]

 

Sumber: https://beritajatim.com/psikolog-umm-soal-anak-bunuh-keluarga-perlu-pendekatan-holistik
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler