Malang (beritajatim.com) – Para kepala daerah hasil Pilkada serentak 2024 dihadapkan pada tanggung jawab besar untuk membawa perubahan nyata bagi masyarakat. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof. Dr. Nazaruddin Malik, S.E., M.Si., menantang mereka untuk fokus pada empat prioritas utama agar pemerintahan tak sekadar jalan di tempat.
“Kepala daerah yang ingin berhasil harus tahu apa yang menjadi prioritas. Kalau hanya mengandalkan janji-janji kampanye, itu tidak cukup,” tegas Nazaruddin dalam pernyataannya kepada media, Jumat (3/1/2024).
Menurutnya, empat aspek vital ini wajib menjadi perhatian utama. infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan kelayakan akses jalan.
1. Infrastruktur: Jangan Asal Bangun, Pilih yang Berdampak Langsung
Nazaruddin menyebut keterbatasan dana sebagai tantangan utama yang sering menghambat pembangunan daerah. Oleh karena itu, kepala daerah harus cerdas menentukan skala prioritas.
“Bangun infrastruktur yang benar-benar dibutuhkan rakyat. Misalnya, infrastruktur kesehatan, pendidikan, dan pariwisata harus didukung akses jalan yang memadai. Jangan sampai uang rakyat habis untuk proyek yang tidak menyentuh kebutuhan mereka,” ujarnya.
Ia mencontohkan pentingnya infrastruktur pariwisata. “Destinasi wisata seharusnya memberikan dampak ekonomi positif. Tapi bagaimana itu bisa tercapai kalau jalannya rusak parah dan fasilitasnya mengecewakan?”
2. Pendidikan: Anak Usia Sekolah Harus Terjamin Haknya
Di bidang pendidikan, Nazaruddin menyoroti pentingnya memastikan seluruh anak usia sekolah dapat menikmati pendidikan dasar. Ia menekankan bahwa angka partisipasi murni (APM) bisa menjadi indikator keberhasilan.
“Misalnya, APM di Kota Malang sudah 99,50%, tetapi bagaimana dengan daerah lain? Pemerintah harus fokus menuntaskan pendidikan dasar untuk semua. Kalau perlu, gratiskan biaya pendidikan, asalkan masyarakat tertib bayar pajak,” tantangnya.
3. Kesehatan: Infrastruktur dan Pelayanan Harus Maksimal
Akses layanan kesehatan juga menjadi perhatian utama. Nazaruddin menyebut data mengejutkan, yaitu 39 kasus kematian ibu hamil di Malang Raya dalam 1,5 tahun terakhir.
“Ini bukti bahwa infrastruktur kesehatan masih jauh dari ideal. Kalau jarak ke fasilitas kesehatan terlalu jauh atau tenaga medis kurang, bagaimana masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang layak?” kritiknya.
4. Akses Jalan: Fondasi Segala Pembangunan
Nazaruddin menegaskan, akses jalan yang layak adalah fondasi dari semua prioritas. “Jalan yang buruk bukan hanya menghambat akses ke sekolah, puskesmas, dan tempat wisata, tetapi juga mematikan ekonomi daerah,” katanya.
Menurut Nazaruddin, pembangunan infrastruktur memang membutuhkan anggaran besar. Namun, sering kali distribusi anggaran dalam APBD tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat.
“Lembaga eksekutif dan legislatif harus duduk bersama, memetakan kebutuhan yang mendesak. Jangan sampai uang habis untuk proyek mercusuar yang tidak berdampak langsung,” tegasnya.
Nazaruddin berharap kepala daerah hasil Pilkada serentak 2024 tidak hanya berfokus pada janji politik, tetapi benar-benar membawa perubahan nyata.
“Rakyat sudah lelah dengan retorika kosong. Sekarang waktunya membuktikan apakah kepala daerah ini benar-benar bekerja untuk rakyat atau hanya untuk citra pribadi,” kata Prof Nazar menutup. (dan/but)