Siap Kirimkan Tenaga Konstruksi ke Jepang Vokasi UMM Jalin Kerjasama dengan OS Selnajaya

Author : Humas | Selasa, 28 Februari 2023 18:03 WIB | beritajatim.com - beritajatim.com

Kerjasama Vokasi UMM dengan OS Selnajaya

Vokasi UMM Siap Kirimkan SDM Bidang Konstruksi ke Jepang (Foto: Istimewa)

Malang (beritajatim.com) – Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus memperluas kerjasama dengan perusahaan asal Jepang, terbaru mereka bekerja sama dengan OS Selnajaya. Penandatanganan kesepahaman dua pihak dilakukan pada saat ‘Seminar Peluang Berkarir di Jepang di Bidang Konstruksi,’ pada Sabtu, 25 Februari 2023 lalu.

Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Vokasi UMM Dr Tulus Winarsunu, MSi memandang jika kerjasama tersebut adalah bagian dari pengembangan skema yang telah dilakukan sebelumnya. Menurutnya, sudah ada 29 perusahan Jepang yang berkolaborasi dengan vokasi UMM.

“Lewat kerjasama ini, vokasi UMM hendak merubah pandangan orang Indonesia soal bekerja di luar negeri. Mereka dapat bersaing dengan SDM lain, selama memiliki tekad kuat dan belajar secara baik sehingga akan menjadi profesional yang legal dan resmi,” kata Tulus pada Senin (27/2/2023).

Dia menambahkan bahwa acara ini menghadirkan ratusan peserta. Kegiatan yang diadakan secara hybrid itu dihadiri oleh para dosen, mahasiswa serta siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Terpisah, Project Leader Japan Association for Human Resources, Shikano Naoya memaparkan terkait tentang sistem specific skill worker (SSW) di Jepang. Shikano, sapannya menjelaskan bahwa per juni 2022 total penduduk Indonesia yang ada di Jepang sejumlah 83 ribu lebih. 47% atau 39 ribu diantaranya merupakan pegawai magang dan 9 ribu diantaranya menjadi SSW.

Menurutnya sistem tersebut digunakan untuk membantu masalah kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Jepang. “Hal itu dilakukan dengan target pekerja yang punya kemampuan, pengalaman juga pengetahuan cukup pada bidangnya masing-masing. Adapun pekerja sebagai SSW punya status kependudukan sendiri,” ujar Shikano.

Shikano melanjutkan, sejak April tahun 2019, SSW dibagi menjadi dua status kependudukan, satu dan dua. Bedanya kependudukan nomor dua adalah pekerja punya kemampuan lebih baik daripada yang nomor satu. “Mereka juga bisa memperpanjang periode tinggal serta dapat membawa keluarganya ke Jepang,” kata Shinto

Sementara itu, SSW di bidang konstruksi, kata Shinto terbagi menjadi empat jenis pekerjaan yaitu teknik sipil, arsitektur, utilitas dan fasilitas. Gaji yang diperoleh SSW rata-rata sekitar 230.000 yen atau setara dengan 26 juta rupiah per bulan. “Untuk menjadi SSW ini para pekerja harus lulus ujian bahasa Jepang (Japan Foundation Test) JFT level A2 dan ujian SSW nomor 1,” Pungkas Shikano.

Di samping turut President Director OS Selnajaya Jakarta, Satoshi Miyajiama menjelaskan bahwa tujuan seminar ini untuk memperbanyak peluang kerjasama di Indonesia, terkhusus dengan UMM. Japan Association Construction for Human Resource (JAC) sudah memberi kepercayaan pada UMM sebagai mitra untuk proses training dan seleksi untuk SSW.

“Saya harap kedatangan JAC ini dapat menambah peluang pekerja Indonesia untuk berkarya di Jepang. Sehingga tujuan utama dari SSW bisa bisa maksimal,” kata Satoshi. Pada kesempatan di UMM turut hadir perwakilan lain dari asosiasi konstruksi Jepang menjadi pemateri di seminar tersebut. Mereka adalah Takaishi Tsune yang memaparkan soal bekisting pada konstruksi, Nakamura Shinya yang menguraikan tentang besi tulangan, dan Kitaguchi Nobuo yang menjelaskan mengenai pengelasan pada konstruksi dengan tekanan gas. [dan/but]

 

Sumber: beritajatim.com/pendidikan-kesehatan/vokasi-umm-jalin-kerjasama-dengan-os-selnajaya/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler