Dosen UMM bersama pihak Erasmus | Foto: Dok. Humas UMM
Malang (beritajatim.com) – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerjasama dengan Erasmus memberangkatkan lima dosen terbang ke Polandia. Lewat program Erasmus Staff Week, dosen UMM berangkat ke Polandia untuk pengajaran dan workshop di Politechnika Lubelska, Lublin, Polandia. Kegiatan tersebut berlangsung pada akhir Juni lalu.
Lima dosen tersebut yaitu Muhammad Salis Yuniardi, S.Psi, . M.Psi, Ph.D, dan Dr. Iswinarti, M.Si. dari Fakultas Psikologi, satu dosen Fakultas Teknik Iis Siti Aisyah, ST., MT. Ph.D, dan dua dosen dari Fakultas Ekonomi Bisnis, Dr. Fien Zulfikarijah, MM. dan Dra. Erna Retno Rahadjeng, M.M.
Salah satu dosen yang ikut serta Muhammad Salis, menjelaskan bahwa jika pada pertama kaki di Polandia, ia diberi waktu memaparkan psikologi lintas budaya. Dia bersama dosen dari Politechnika Lubelska bertukar gagasan dan ide. Utamanya soal budaya masyarakat di Indonesia.
“Secara khusus saya menyampaikan materi mengenai dimensi budaya orang Indonesia. Saya menjelaskan menurut kajian psikologi lintas budaya. Di sana, saya juga membicarakan tentang beragam keunggulan budaya di Indonesia, salah satunya mengenai total bahasa yang mencapai 178 bahasa daerah,” ucap Salis sebagaimana dilansir dari humas UMM Jumat (22/7/2022).
Selain mengajar, para dosen tersebut ikut training tentang pengelolaan perpustakaan dan publikasi, serta penerbitan karya ilmiah dari para civitas akademika. Menurut dosen Fakultas Psikologi UMM itu, perbedaan antara kampusnya dengan Politechnika Lubelska hanya pada gaya manajemennya. Namun secara umum, pengelolaan hampir sama.
Selama di Polandia, kelima dosen tersebut banyak membicarakan soal kerjasama. Di sana, mereka juga sempat diundang oleh kepala International Relation Office (IRO) Politechnika Lubelska serta berjumpa para kepala prodi dalam rangka pembahasan kerjasama jangka pendek juga jangka panjang dengan UMM.
“Awal Juli kemarin, empat dosen dari Politechnika Lubelska juga datang ke UMM untuk melaksanakan kuliah tamu ke mahasiswa. Dari situ kita juga membicarakan kolaborasi jangka panjang seperti riset bersama dan juga student exchange untuk mahasiswa UMM,” ungkapnya melanjutkan.
Bagi Salis, kunjungan ke Polandia begitu berharga juga memberikan banyak hal baru. Ia bertekad untuk membawa pengetahuan yang sudah ia dapat untuk dikembangkan dengan lebih baik lagi di UMM.
“Salah satu yang menarik adalah perencanaan laboratorium. Sebenarnya laboratorium di UMM sudah sangat bagus, namun ada beberapa hal yang bisa ditingkatkan dan dikembangkan. laboratorium di sana tidak main-main. Ketika kita bicara akademik, maka laboratorium merupakan inti akademik. Kalau kita ingin riset meningkat, maka laboratorium perlu ditingkatkan juga,” imbuh Salis.
Terakhir, dia juga memiliki harapan agar setelah ke Polandia bisa berguna untuk akademik di UMM. Ada tiga hal yang dibawa untuk dikembangkan ke UMM. “Pertama peningkatan bahasa Inggris bagi seluruh sivitas akademika UMM, kedua pertukaran kegiatan internasional, dan ketiga atmosfer riset akademik serta laboratorium,” Jelas dia. [dan/suf]