Uniknya Reramban Bikin Ecoprint On The Spot

Author : Humas | Selasa, 11 Juli 2023 07:36 WIB | beritajatim.com - beritajatim.com

Putra dan teman-temannya sedang memamerkan hasil karya ecoprint dalam acara Ramu Reramban

Dalam sepuluh hari terakhir, pengunjung Begawan Apartment diramaikan oleh suara ketukan palu yang terdengar dari sudut atrium. Suara tersebut berasal dari acara Ramu Reramban yang sedang berlangsung, di mana para pengunjung dapat mencoba teknik ecoprint menggunakan metode hapazome dengan memukul media cetak menggunakan palu. Acara ini dipandu oleh EDNA Team, kelompok mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, bekerja sama dengan brand fesyen lokal, Reramban Ecoprint.

Pada awalnya, pengunjung diberikan palu, talenan, dan dua lembar kain blacu. Pengunjung dapat dengan bebas menyusun beberapa daun dan bunga yang telah disediakan di atas kain blacu. Setelah itu, mereka menutupnya dengan lembaran kain blacu lainnya dan memukul-mukul kain tersebut dengan palu hingga pola dari daun yang telah diatur terlihat pada kain penutup dan kain alas. Hasilnya, akan terbentuk dua cetakan, satu pada kain penutup dan satu lagi pada kain alas. Pengunjung juga dapat menambahkan catatan kecil untuk sahabat, pasangan, atau diri sendiri.

Setiap pengunjung dapat membawa pulang satu karya ecoprint yang mereka buat, sementara satu karya lainnya akan dipamerkan dalam pameran Rekah Reramban yang akan diadakan seminggu setelah acara Ramu Reramban di Rayz UMM Hotel.

Teknik di balik ecoprint on the spot, warna dari daun dapat “ditransfer” ke kain karena sebelumnya kain blacu telah dibersihkan dan direndam dalam air tawas selama satu malam. Setelah itu, kain tersebut dianginkan atau dikeringkan dengan cara diistirahatkan.

Unsur logam dalam air tawas berperan dalam mengikat zat warna pada daun ke serat kain. Hasil ecoprint juga lebih maksimal jika kain yang digunakan terbuat dari 100% bahan alami. Selain itu, pemilihan daun, batang, atau bunga juga tidak bisa sembarangan. Pewarna alami harus memiliki kadar air yang tepat, tidak terlalu banyak maupun terlalu sedikit. Untuk menghasilkan produk ecoprint dengan kualitas tinggi yang siap dijual, dibutuhkan kombinasi antara zat logam, teknik, dan daun yang sudah diuji.

“Jujur ini pertama kali aku membuat ecoprint, nggak kepikiran sih aku bisa langsung membuat seperti ini,” ujar Putra, salah satu pengunjung Begawan Apartment yang turut mencoba membuat ecoprint on the spot di acara Ramu Reramban.

Berangkat dari keresahan, Ramu Reramban diadakan sebagai respons terhadap kekhawatiran pemilik Reramban Ecoprint akan kurangnya kesadaran generasi muda terhadap fesyen berkelanjutan dan ecoprint. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh tim mahasiswa Ilmu Komunikasi kepada 234 anak muda di Malang Raya, 40% dari mereka masih berpandangan bahwa ecoprint mudah luntur dan tidak tahan lama.

Kolaborasi ini juga merupakan hasil dari salah satu mata kuliah Praktikum Public Relation Event Management. Seluruh acara ini mendapat bimbingan dan pengawasan dari Maharina Novia Z., S.Ikom., M.Ikom dan Jamroji S.Sos., M.Comms. Melalui acara Ramu Reramban, Reramban Ecoprint berharap dapat menyebarkan cara meramu ecoprint dengan berbagi pengalaman langsung kepada masyarakat.

Sejak tahun 2018, Reramban Ecoprint telah berkomitmen untuk menyebarkan konsep slow & sustainable fashion kepada masyarakat. Ancaman limbah tekstil yang merupakan sampah terbanyak kedua setelah plastik menjadi dasar kuat bagi Evi Kurni, pemilik Reramban Ecoprint, untuk tetap menjadi salah satu pelopor dalam fesyen berkelanjutan.

“Sebetulnya ada banyak cara untuk menjaga lingkungan melalui pakaian kita. Mulailah dengan mendaur ulang pakaian yang kita miliki dan tidak selalu membeli item fashion hanya karena tergiur dengan harga. Dengan begitu, kita sudah turut membantu memperbaiki kondisi lingkungan,” jelas Evi Kurni.

Seluruh rangkaian program ini mengusung tema “Lebih Lama Lebih Baik”. Hal ini mengingatkan kita bahwa tidak selalu yang cepat itu lebih baik, kadang-kadang yang lebih lama memiliki makna yang lebih berarti, seperti dalam pemilihan, pembelian, dan kepemilikan pakaian. Gerakan ini bertujuan untuk memotivasi masyarakat agar memilih pakaian yang tahan lama, memiliki desain yang tidak terikat oleh tren waktu, dan melakukan penggunaan ulang pada pakaian yang sudah dimiliki.

Harapannya, generasi muda akan lebih memahami cara menjaga lingkungan dan menerapkan gaya hidup hijau melalui pilihan pakaian mereka. Terlebih di tengah gempuran informasi tren fashion yang terus berubah tanpa henti.

Sumber: beritajatim.com/postingan-anda/uniknya-reramban-bikin-ecoprint-on-the-spot/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler