Oleh :
Mardianti
Mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang
Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami krisis dimasa pandemi Covid-19. Akibat pandemi Covid-19, pada tahun 2020 hampir seluruh negara yang ada dimuka bumi sedang berjuang untuk mempertahankan aspek-aspek yang krisis seperti halnya dengan Indonesia.
Dari banyaknya aspek, ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam suatu negara. Pada tahun tersebut hingga sekarang, Indonesia sedang berusaha untuk memperjuangkan krisis ini guna memulihkan pertumbuhan ekonomi. Dalam mewujudkan hal tersebut, Indonesia sendiri membutuhkan strategi untuk menemukan jawabannya.
Sebagai negara yang menduduki peran presidensi dalam Group of 20 (G20), kondisi ini sangat mendukung Indonesia dalam memulihkan perekonomiannya kembali. Mengapa demikian? Karena G20 berfokus tentang sebuah koordinasi pada kebijakan di bidang ekonomi dengan 20 negara didalamnya. Mengingat kurun waktu presidensi Indonesia yang berlangsung pada 1 Desember hingga 30 November atau selama satu tahun, hal ini tentunya akan terus dikejar mencapai target sesuai dengan memulihkan kondisi krisis di Indonesia dan juga dunia. Saat ini ada tiga prioritas yang diajukan oleh presidensi Indonesia sebagai upaya untuk memulihkan krisis yang terjadi yang salah satunya adalah transformasi digital.
Menurut informasi dari Kementerian luar negeri Indonesia oleh presidensi Indonesia terkait tiga sektor prioritas, transformasi digital didefinisikan sebagai solusi yang dapat membantu pergerakan pertumbuhan ekonomi selama masa pandemi Covid-19. Dapat dikatakan bahwa, dalam konteks digital yang semakin maju dan berkembang pesat, hal ini memunculkan sebuah tatanan baru dalam peradaban manusia. Saat ini, teknologi digital telah berkembang sangat pesat akibat pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan banyaknya aktivitas pekerjaan yang dilakukan secara online. Penggunaan dan perkembangan teknologi telah diikuti dengan banyak kemajuan, termasuk teknologi informasi dan komunikasi.
Perubahan yang sangat cepat dalam pola komunikasi sosial terlihat dan terasa saat penyebaran wabah Covid-19 di seluruh penjuru dunia. Perkembangan tersebut memberikan warna baru pada segi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial masyarakat. Masa Pandemi Covid-19 sekarang ini membuktikan bahwa, media sosial merupakan ruang dari teknologi yang sering digunakan oleh seluruh warga di dunia. Teknologi kemudian menjadi penting karena sangat diperlukan dalam segala bentuk aktivitas yang menyangkut tentang kehidupan dan dapat mendukung efektivitas dan efisiensi kemampuan manusia dalam berinteraksi maupun bekerja.
Progres perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang telah beroperasi dalam mengembangkan dan menyediakan akses yang lebih luas sehingga, dapat membuat masyarakat Indonesia maupun masyarakat global meningkatkan kemampuannya dengan cara bekerjasama yang terjalin secara virtual atau online. Adapun keharusan pemahaman tentang transformasi digital dimaknai oleh banyak orang dan transformasi digital dianggap sebagai keniscayaan dan keharusan yang harus dilakukan, hal tersebut dinyatakan oleh Muhammad Neil El Himam selaku Deputi Ekonomi Digital dan Produktif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Dalam aspek ekonomi, transformasi digital dapat menggiring ekonomi menjadi ekonomi digital. Adanya ekonomi digital dalam hal ini juga berkaitan dengan globalisasi dikarenakan sebuah perdagangan mengalami arus yang cepat yang didorong dengan digital dan internet. Proses pemulihan ekonomi yang berkaitan dengan transformasi digital ini dapat dilakukan dengan perkembangan investasi, kerjasama dengan perusahaan teknologi global, travel, E-commerce, dan didalam masyarakat khususnya pada masa sekarang ini, transformasi digital sangat membantu para pekerja dalam Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) baik itu di Indonesia dan di luar negeri yang dilakukan secara online atau toko online di marketplace.
Komunikasi merupakan peran pendukung yang paling penting untuk masyarakat di kondisi seperti ini. Pada kenyataannya, saat ini komunikasi dilakukan secara virtual yang melewati lintas batas dapat menangani pandemi Covid-19 dari berbagai macam permasalahan global yang timbul diakibatkan oleh pandemi. Oleh karena itu, untuk mewujudkan suatu hal yang baik dan bermanfaat sangat diperlukan untuk mengedepankan literasi digital, teknologi, dan komunikasi. Maka dari itu, perkembangan transformasi digital perlu didukung oleh bantuan dari perilaku masyarakat baik orang tua dan juga kaum muda.
Transformasi digital sendiri memiliki dua hal yang menjadi keharusan untuk dipelajari dan dipraktekkan seperti kemampuan digital (digital skills) dan literasi digital (digital literacy). Pentingnya memahami kedua dasar teknologi pada era cyber di kondisi sekarang ini terhadap teknologi baik itu pada perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), dan media sosial yang sangat luas bisa saja digunakan dalam hal yang tidak diinginkan atau yang mengarah pada suasana negatif. Kemampuan literasi baik pada digital, teknologi, dan literasi informasi dan media keduanya sangat dibutuhkan dan harus pelajari maupun dikuasai dengan baik agar dapat digunakan sebagai sarana respon dari dominasi zaman. Dengan demikian, literasi dalam konteks digital seperti ini dapat dimaknai sebagai kemampuan dari seseorang individu dan masyarakat yang memahami, menguasai, dan menggunakan fasilitas teknologi, informasi, dan komunikasi sebagaimana dan seharusnya dikendalikan dengan baik agar mengarah pada suasana yang baik sehingga tidak menimbulkan masalah lain di ruang publik virtual.
Pemahaman yang sederhana meliputi kemampuan mengekstrak ide secara implisit dan eksplisit merupakan prinsip dari literasi digital dalam kualitas life skills. Dalam Komunitas Digital ASEAN, kaum muda dianggap menjadi peran penting yang dibantu dengan berbagai macam dorongan untuk meningkatkan keterampilan digital melalui program-program pengembangan talenta digital yang dapat dilakukan melalui praktek virtual secara online seperti, program webinar yang mengangkat tema pembahasan tentang literasi digital. Sebagai salah satu prioritas yang diusung dalam G20 dalam transformasi digital dan Komunitas Digital ASEAN dalam peranan kaum muda masa kini memiliki harapan agar dapat terwujud pada tahun 2025 dan seterusnya. Hal seperti ini sangat didukung oleh peranan kaum muda termasuk di kawasan Asia Tenggara, yang diharapkan sebagai agen perubahan dalam lanskap digital dan dapat bermanfaat untuk berkontribusi maupun membantu masyarakat dan negara baik di wilayah Asia Tenggara dan Global.