Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy (Istimewa)
Liputan6.com, Jakarta - Haul Akbar Leluhur dan Dzuriyah Kyai Ageng Basyariyah Sewulan di Ponpes Al Hidayah Kutorejo, Mojokerto, Sabtu malam (5/8) dihadiri ribuan jamaah, 157 kyai dari berbagai daerah di Indonesia, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy. Itu jadi momentum doa bersama menjelang perayaan kemerdekaan Republik Indonesia dan mendoakan Pemilu 2024 yang aman dan lancar.
Muhadjir hadir dalam kapasitas sebagai keluarga besar Dzuriyah Kyai Ageng Basyariyah Sewulan. Muhadjir merupakan salah seorang keturunan Kiai Ageng Hasan Besari, Tegalsari, Ponorogo dan juga Kiai Ageng Basyariyah, Sewulan.
Nenek moyang Muhadjir, Raden Qosim (menantu Kiai Ageng Basyariyah) menikah dengan Nyai Lidah Hitam atau Siti Fatimah Binti K.A. Basyariyah. Keduanya adalah Pendiri Perdikan dan Ponpes Tawangsari, Tulungagung.
”Garis keturunan kita merupakan para mujahid dan pejuang bangsa serta cikal bakal berkembangnya Islam di Indonesia. Maka dari itu, kita juga harus mendoakan mereka agar diterima di sisi terbaik Allah SWT,” kata Muhadjir sebelum mengajak para tamu untuk bersalawat bersama sekitar ribuan jamaah yang hadir sejak pukul 19.00 WIB hingga tengah malam.
Mantan Mendikbud itu juga mengajak jamaah agar mendoakan Indonesia bisa tetap aman dan damai. Semangat para kyai dan pendahulu dalam mempersatukan bangsa perlu dijaga dan dirawat.
"Sejak kecil saya selalu diajak oleh ayah saya 'ngumpulne balung pisah' dan juga berziarah ke makam para leluhur. Ini untuk mengingatkan bahwa kakek buyut kita, adalah para pejuang. Mereka yang telah mendarmabaktikan jiwa raganya untuk menegakkan Islam dan bersama-sama membangun negara kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.
2 dari 2 halaman
Di sisi lain, Pengasuh Ponpes Al-Hidayah KH.R. Mashadi Prawiranegara bersyukur bisa mengumpulkan banyak dzuriyah dan keluarga. Menurut dia, bersilaturahim dan bertemu bersama keluarga menjadi hal yang sulit dilakukan di era modern. Maka, ida bersyukur bisa mengumpulkan para keturunan dari Kyai Ageng Basyariyah.
”Ada Gus Sabuth (KH. Agus Sabuth Pranoto Projo), ada beberapa yang berada di militer, ada juga yang di pemerintahan. Salah satunya Pak Menteri Muhadjir yang memang terkenal sederhananya,” jelas pria yang disapa Gus Hadi tersebut.
Dia berharap, haul ini bisa menjadi agenda rutin. Tidak hanya untuk ajang silaturahmi, tapi juga menjadi acara untuk mendoakan kebaikan NKRI. Menjaga kesatuan serta berdoa bersama untuk ketenteraman serta kedamaian Indonesia.
Adapun doa bersama dipimpin langsung oleh KH. Agus Sabuth Pranoto Projo. Gus Sabuth, begitu dia kerap disapa, berdoa bersama para undangan agar rakyat Indonesia selalu aman dan makmur. Mampu menjadi negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur.