Menko Muhadjir Sebut Indonesia Mestinya Belajar Banyak dari Muhammadiyah

Author : Humas | Senin, 05 September 2022 05:29 WIB | Liputan 6.com - Liputan 6.com

Muhadjir Effendy Lepas Jabatan Mendikbud ke Nadiem Makarim

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memberikan sambutan dalam acara lepas sambut di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Nadiem Makarim menggantikan Muhadjir Effendi yang sebelumnya menjabat sebagai Mendikbud. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi menyatakan bahwa Indonesia perlu belajar pada Muhammadiyah. Karena organisasi Islam itu lebih tua dari Indonesia.

Dia mengatakan hal itu dalam Sarasehan Pra-Muktamar Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu 3 September 2022.

"Usia seratus tahun bagi bangsa pada 2045, masih dianggap sebagai usia yang muda. Muhammadiyah lebih tua, karena sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka," kata Muhadjir Effendi di Malang, Jawa Timur, yang dikutip dari Antara, Minggu (4/9/2022).

Menurut Muhadjir, sudah semestinya Indonesia belajar banyak hal dari Muhammadiyah yang lebih tua. "Ini bisa jadi bahan yang bagus bagi bangsa untuk membenahi kekurangan yang ada,” ucapnya.

Menyinggung generasi muda usia produktif sebagai bonus demografi pada 2045, dia mengatakan penduduk yang lahir tahun 1980-2028 akan menentukan keberhasilan Indonesia Emas.

"Generasi yang akan menentukan keberhasilan Indonesia Emas pada 2045 adalah penduduk yang lahir antara tahun 1980 hingga 2028. Mereka yang akan menginjak usia produktif pada tahun di mana Indonesia berusia 100 tahun," katanya.

Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan penduduk dengan usia produktif memiliki peran penting. Jika mereka bekerja dengan produktif, pendapatannya akan mengalir pada tiga hal, yakni kebutuhan diri, pembiayaan bagi usia non-produktif, dan tabungan.

Besar kecilnya tabungan ini, lanjut dia, baik dari segi individu maupun agregat akan jadi taruhan negara dalam upaya menjadi negara maju.

“Kalau kita mampu memanfaatkan bonus demografi dan penduduk memiliki pendapatan yang tinggi, kita bisa menjadi negara maju. Kalau tidak bisa memanfaatkannya, bonus demografi akan menjadi sia-sia,” ucapnya.

Sumber: https://www.liputan6.com/news/read/5060501/menko-muhadjir-sebut-indonesia-mestinya-belajar-banyak-dari-muhammadiyah
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori