Pengertian Represif Adalah: Berikut Jenis Tindakan dan Contohnya

Author : Humas | Rabu, 03 Agustus 2022 | detik jabar - detik jabar

Supervisor scolding a subordinate

Foto: Thinkstock 


Represif adalah salah satu sifat dalam sistem pengendalian sosial. Tindakan represif biasanya berbentuk tekanan, kekangan, atau penindasan. Sedangkan pengendalian sosial sendiri adalah suatu proses atau kontrol terhadap kemungkinan penyimpangan sosial.
Tindakan represif sering kali ditemukan dalam kehidupan sosial, terutama antara pihak yang lebih berkuasa dan pihak yang lebih lemah. Sebenarnya apa saja yang termasuk tindakan represif? Dalam artikel ini, detikcom akan membahas mulai dari pengertian, jenis, hingga bentuk represif dalam sistem pengendalian sosial.

Sebelumnya, mari pelajari lebih dulu apa itu pengendalian sosial atau social control.

 

Pengertian Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial adalah suatu proses yang direncanakan atau tidak direncanakan dengan tujuan mengajak, membimbing, bahkan memaksa warga masyarakat untuk mencegah penyimpangan sosial dan mendorong kepatuhan terhadap nilai dan kaidah yang berlaku. Definisi ini dikutip dari buku IPS Terpadu (Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi) Kelas VIII oleh Nana Supriatna dan kawan-kawan.

Supriatna menyebutkan, nilai dan norma digunakan dalam pengendalian sosial untuk mengarahkan anggota masyarakat bertindak dan berperilaku sesuai aturan main yang ditetapkan dalam suatu kelompok masyarakat, serta mengatur hubungan antarpribadi dan antarkelompok. Selain definisi di atas, para ahli juga merumuskan definisi untuk menjelaskan apa itu pengendalian sosial.

1. Astrid S Susanto
Menurut Susanto, pengendalian sosial adalah kontrol yang bersifat psikologis dan nonfisik dengan melancarkan 'tekanan mental' terhadap individu sehingga ia akan bertindak dan bersikap sesuai dengan penilaian kelompok di mana individu tersebut berada.

2. Paul B Horton dan Chester L Hunt
Pengendalian sosial menurut Horton dan Hunt adalah segenap cara dan proses yang ditempuh oleh sekelompok orang atau masyarakat sehingga anggota yang ada di dalamnya bertindak sesuai dengan harapan kelompok masyarakat tersebut.

3. Robert MZ Lawang
Menurut Lawang, pengendalian sosial adalah semua cara yang dipergunakan oleh suatu masyarakat untuk mengembalikan orang yang menyimpang pada garis yang normal atau yang sebenarnya yang diyakini oleh kelompok masyarakat tersebut.

4. Karel J Veeger
Veeger berpendapat bahwa pengendalian sosial adalah kelanjutan dari proses sosialisasi dan berhubungan dengan cara-cara dan metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat, biasanya dijalankan secara efektif sehingga perilaku individu akan konsisten dengan yang diharapkan.

5. Joseph S Roucek
Pengendalian sosial menurut Roucek adalah segala proses, baik yang direncanakan maupun tidak direncanakan yang bertujuan mendidik, mengajak, bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi kaidah dan nilai sosial yang berlaku.

Pengertian Represif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tindakan represif adalah tindakan yang bersifat menekan, mengekang, menahan, atau menindas dengan tujuan menyembuhkan. Mengutip Siti Masrur dalam artikel ilmiah yang diterbitkan Universitas Muhammadiyah Malang, tindakan represif bertujuan mengembalikan keserasian yang sebelumnya berlaku dan terganggu akibat suatu pelanggaran.

Sederhananya, represi dilakukan dengan cara memberikan hukuman atau sanksi kepada orang yang melanggar. Tindakan represif juga ditujukan untuk mencegah kemungkinan terulangnya kembali pelanggaran terhadap norma dan nilai sosial yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat.

Jenis Tindakan Represif
Siti Masrur menjabarkan 4 jenis tindakan represif, mengutip Sartono Kartodirdjo dalam buku Masyarakat dan Kelompok Sosial.

1. Tindakan Pribadi
Dalam tindakan represif pribadi, pengaruh datang dari orang atau tokoh yang menjadi panutan. Pengaruh tersebut bisa bersifat baik, bisa juga bersifat buruk. Misalnya pemuka agama memberikan wejangan kepada umat untuk menerapkan toleransi di tengah keberagaman.

2. Tindakan Institusional
Tindakan represif institusional terjadi ketika pengaruh timbul dari suatu institusi atau lembaga. Lembaga mengawasi anggota dalam lembaga tersebut sekaligus berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat yang termasuk dalam kewenangan lembaga tersebut. Misalnya di lingkungan sekitar pondok pesantren, masyarakat diharapkan juga menyesuaikan gaya hidup sesuai aturan pesantren, misalnya dalam hal pakaian dan bertutur kata.

3. Tindakan Resmi
Tindakan represif resmi terjadi ketika pengendalian atau pengawasan sosial dilakukan oleh lembaga resmi negara sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tindakan ini dilengkapi sanksi yang jelas dan mengikat. Misalnya aparat penegak hukum mengawasi ketaatan hukum warga negara. Apabila ada yang melanggar, maka akan diproses secara hukum.

4. Tindakan Tindak Resmi
Tindakan represif tidak resmi terjadi di mana pengendalian atau pengawasan sosial dilakukan tanpa rumusan aturan serta sanksi hukum yang jelas. Tindakan represif tidak resmi biasanya dilakukan oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, atau tokoh adat yang dipercaya masyarakat secara luas. Misalnya sanksi sosial berupa dikucilkan atau diusir dari suatu lingkungan.

Bentuk Pengendalian Sosial
Mengutip buku Sosiologi SMP/MTs Kelas VIII oleh Mulat Wigati Abdullah, pengendalian sosial memiliki tiga bentuk dan sifat.

1. Pengendalian Sosial Preventif
Bentuk pengendalian sosial ini dilakukan dengan tujuan mencegah pelanggaran atau penyimpangan sosial terjadi. Misalnya dengan memberikan pendidikan agama dan budi pekerti kepada anak-anak.

2. Pengendalian Sosial Kuratif
Bentuk pengendalian sosial ini dilakukan ketika pelanggaran atau penyimpangan sosial telah terjadi. Tujuannya untuk mengembalikan atau memulihkan keadaan seperti sebelum adanya penyimpangan.

3. Pengendalian Sosial Gabungan
Bentuk pengendalian sosial ini adalah gabungan dari pengendalian sosial preventif dan kuratif. Tujuannya untuk mencegah penyimpangan sosial terjadi sekaligus memulihkan keadaan semula jika sudah terjadi penyimpangan. Biasanya dilakukan setelah penyimpangan sosial terjadi dengan harapan penyimpangan itu tidak terulang kembali di masa depan.

Sejumlah sarana digunakan untuk melakukan bentuk-bentuk pengendalian sosial tersebut, yakni:

Teguran, baik tertulis maupun lisan
Gosip (desas-desus)
Hukuman
Pendidikan
Agama
Kekerasan fisik (alternatif terakhir)
Cara Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial biasanya dilakukan dengan 4 macam cara, mengutip Mulat Wigati Abdullah dalam buku Sosiologi SMP/MTs Kelas VIII.

1. Persuasif
Persuasif adalah cara pengendalian sosial melalui tindakan ajakan, bimbingan, anjuran, atau larangan.

2. Koersif
Koersif adalah cara pengendalian sosial dengan kekerasan atau paksaan, biasanya berbentuk hukuman ringan.

3. Compulsion
Compulsion adalah cara pengendalian sosial dengan tujuan mengubah perilaku negatif, umumnya berfokus membuat pelaku penyimpangan jera dan tidak mengulangi kesalahan.

4. Pervation
Pervation adalah cara pengendalian sosial yang menekankan pada penyampaian norma dan nilai secara terus-menerus dan berulang.

Demikian penjelasan mengenai pengendalian sosial dan tindakan represif secara lengkap. Tindakan represif mana yang sering Anda temui? Semoga bermanfaat, detikers!


 

Sumber: https://www.detik.com/jabar/berita/d-6213626/pengertian-represif-adalah-berikut-jenis-tindakan-dan-contohnya
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori