Malang - Tim anti politik uang dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fisip Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengungkap berbagai kecurangan saat Pemilihan Legislatif (Pileg). Tim berjumlah 25 relawan itu menemukan jual beli suara di lokasi TPS di sejumlah titik.
"Jadi disana ada orang yang memang berdiri dilokasi TPS dan menawarkan uang kepada pengunjung," ungkap koordinator relawan Ryanda Barmawi kepada wartawan, Rabu (9/4/2014).
Temuan lain adalah, adanya mobilisasi preman untuk mengumpulkan warga dan menyuruh mencoblos salah satu calon legislator. "Kami ada bukti saksi, foto, dan warga yang menjadi korban," tandasnya.
Relawan anti politik uang ini mengimbau kepada panitia pengawas pemilu (Panwaslu) Kota Malang agar segera menindak lanjuti dugaan kecurangan ini.
"Kami mau share data dengan panwaslu dan teman-teman juga mau menjadi saksi atas ini," janjinya.
Ketika ditanya mengenai partai dan caleg yang melakukan pelanggaran tersebut?. Ryan masih enggan menyebutkan dengan alasan keamanan.
Terpisah, Ketua Panwaslu Kota Malang Azhari Husein mengaku, belum menemukan adanya pelanggaran atau kecurangan saat proses pencoblosan.
Kendati demikian, pihaknya terus menggali informasi di masyarakat. "Sampai kini belum ada temuan baik juga laporan," ucapnya terpisah.