Jakarta - Beberapa waktu ini, masyarakat ramai-ramai memilih pesantren sebagai tempat menimba ilmu si buah hati. Pesantren dianggap bisa memberikan pendidikan yang holistik, baik dari sisi keilmuan, agama, hingga adab dan etika.
Menurut Dosen Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Ahmad Fatoni, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang memiliki sejarah panjang di Indonesia.
"Di Kementerian Agama sendiri tercatat ada lebih dari lima ribu pesantren yang berada di Jawa Timur. Belum lagi di daerah lain," ungkapnya dalam laman UMM dikutip Rabu (26/7/2023).
Fatoni menyarankan tiga tips untuk memilih pesantren. Apa saja? simak berikut ini.
Pertama, tetapkan tujuan anak atau calon santri. Jika anak ingin menjadi penghafal Al-Qur'an, maka carilah pesantren yang memiliki program hafalan di dalamnya. Kemudian jika ingin menjadi pakar ilmu agama, maka cari pesantren yang menyediakan sistem pembelajaran berdasarkan kitab kuning.
"Jika tujuannya adalah ingin anak menjadi calon intektual ulama, maka carilah pesantren yang memadukan antara pendidikan kepesantrenan dengan pendidikan formal," tambahnya.
Selanjutnya, orang tua bisa menentukan model pesantren yang diinginkan. Secara umum, pesantren dibagi menjadi dua, yakni pesantren tradisional dan pesantren modern.
Pesantren tradisional atau salafi menekankan pada kitab-kitab kuning. Bahkan model pesantren ini melarang santrinya untuk mengenyam pendidikan formal supaya lebih fokus menguasai kitab-kitab.
Kemudian jika di pesantren modern, santri tidak hanya belajar ilmu keislaman saja namun juga diajarkan ilmu-ilmu umum tentang teknologi maupun bahasa.
"Setelah menetapkan tujuan dan model pesantren orangtua atau calon santri harus melihat rekam jejak dari pesantren yang akan dipilih. Misalnya dengan melihat alumni yang ada. Apakah banyak yang berhasil atau sukses dan mampu bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Terakhir, menurut Fatoni, kunci sukses sebuah pesantren adalah sistem belajarnya. Kemudian juga kualitas alumni, kiprah pimpinan pondok serta jasanya di masyarakat.
Jika pesantren baru berdiri dan belum memiliki alumni, orang tua bisa datang langsung ke lokasi untuk mengecek dan observasi.
Itulah tiga tips memilih pesantren. Orang tua atau calon santri, sudah tahu ingin sekolah di pesantren apa?