Foto: Kompor surya mahasiswa UMM (Dok UMM)
Jakarta -
Mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), berhasil membuat sebuah inovasi kompor surya yang bisa dipakai saat keadaan darurat. Kompor ini dapat menjadi solusi untuk bencana gempa bumi Turki.
Kompor surya ini dirancang oleh 18 mahasiswa jurusan Teknik Industri UMM sebagai hasil diskusi bersama dosen mereka yakni Ir Muhammad Lukman. Pembuatannya membutuhkan waktu selama empat bulan.Menurut Hibatullah Al-Mubarok, perwakilan dari tim, menyebutkan bahwa kompor surya ini memanfaatkan energi Matahari yang dipusatkan dalam satu titik dengan menggunakan prinsip dan alat. Titik energi panas Matahari yang dipusatkan menggunakan prinsip dan alat dikumpulkan dan siap digunakan untuk memasak.
"Kompor surya adalah teknologi yang memanfaatkan energi Matahari dalam memasak pada pagi hari hingga siang hari," ujar Barok dikutip dari laman resmi UMM, Sabtu (18/2/2023).
Barok menyampaikan bahwa fungsi dari kompor surya ini sangat cocok digunakan saat terjadi bencana. Terlebih kondisi tidak adanya gas atau bahan bakar untuk memasak.
"Saya rasa kompor surya ini sangat cocok digunakan di masa bencana. Baik itu banjir, tsunami, longsor atau bahkan gempa di Turki. Dengan satu alat, problem memasak sudah bisa diatasi dan mampu memberikan makanan yang cukup. Semoga ada relawan yang mau memanfaatkannya untuk dibawa ke lokasi-lokasi bencana, termasuk lokasi gempa Turki," terang Barok.
Kompor Surya Ramah Lingkungan
Kompor surya buatan mahasiswa UMM ini memiliki keunggulan ramah lingkungan jika dibandingkan kompor pada umumnya yang menggunakan energi gas atau fosil yang dapat membahayakan kelestarian lingkungan.
Meski bersifat ramah lingkungan, namun Barok menyebut bahwa kompor surya ini masih perlu dikembangkan lagi dari segi bentuk. Ukurannya yang besar memerlukan modifikasi lebih lanjut untuk menjadikan kompor lebih minimalis.
Ia mengatakan jika suatu hari kompor surya tersebut sudah dimodifikasi bentuknya, maka tidak menutup kemungkinan bisa digunakan oleh masyarakat luas juga.Selain itu, Barok berharap kompor surya buatan timnya tersebut dapat dikembangkan lagi tingkat panasnya sehingga proses memasak bisa lebih mudah dan cepat.
"Minimalis dan mampu mengumpulkan panas lebih banyak menjadi tujuan kami selanjutnya. Semoga akan muncul banyak ide yang bisa kami implementasikan di alat ini," pungkasnya.