Magelang -
Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah mengundang ketiga pasang capres-cawapres untuk menggelar dialog publik. Undangan kepada ketiga pasangan calon sudah dikirimkan.
"Akan menyelenggarakan dialog publik dengan tiga paslon, yang kita selenggarakan di tiga kampus Muhammadiyah," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti kepada wartawan di Kampus Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), Jumat (10/11/2023).
Dialog publik itu kali pertama akan berlangsung di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (21/11). Nantinya yang diundang di kampus ini adalah pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca juga:Dana Hibah UEA Rp 235 Miliar Cair, Gibran Ungkap Prioritasnya |
Kemudian di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada, Rabu (22/11). Muhammiyah akan menghadirkan pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Untuk yang ketiga di Universitas Muhammadiyah Jakarta pada, Kamis (23/11). Di UMJ ini yang diundang adalah pasangan capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
"Jadi di satu tempat hanya ada satu paslon. Ini kepentingannya yang pertama, supaya lebih leluasa dalam kita berdialog. Dua jam itu, mudah-mudahan cukup untuk bisa mengeksplorasi, memberikan catatan kritis dan tentu saja Muhammadiyah akan menyampaikan aspirasi," sambung Abdul Mu'ti.
Dialog publik tersebut, katanya, bagian dari partisipasi aktif Muhammadiyah sudah tidak memberikan cek kosong kepada calon presiden dan calon wakil presiden.
"Bahwa mereka punya visi misi tentu sudah harus dan kita harus paham visi-misinya itu sehingga kita melakukan ya semacam apa ya kritik dan memperdalam visi misi dan program yang mereka susun itu, tapi selain itu juga nitip aspirasi. Jadi aspirasi ini kepada semuanya, bukan kepada salah satu pasangan calon. Itu nanti rencananya tanggal 21 (November) di Malang, 22 di Solo, 23 di Jakarta," ujar dia.
Surat undangan dialog publik tersebut diantarkan langsung Abdul Mu'ti ke kantor pemenangan tiga pasangan calon. Untuk itu, sejauh ini pihaknya masih menunggu konfirmasi dari masing-masing paslon.
"Menyatakan akan hadir iya, tapi tanggal mungkin belum," katanya.
Dia menegaskan agenda dalam acara itu adalah dialog publik dan bukan kampanye. Hingga kini Muhammadiyah melarang kegiatan kampanye di kampusnya.
"Jadi dialog di tiga tempat itu sebelum masa kampanye. Jadi tidak merupakan bagian dari kampanye, tapi bagian dari kajian ilmiah yang nanti kami akan mengundang pakar-pakar dari internal Muhammadiyah atau mungkin dari luar Muhammadiyah untuk mengkritisi, menilai dan mendialogkan secara terbuka," katanya.
Soal tidak dilangsungkan satu tempat untuk tiga paslon, pihaknya menyampaikan alasan salah satunya soal kesulitan pengendalian massa.
"Bisa kita bayangkan tiba-tiba mereka bawa massa, kemudian head to head, dialognya panas. Itu kan kita susah mengendalikan sehingga karena itu ya kita memilih untuk menyelenggarakan dipisah," pungkasnya.