Elshinta.com - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) gandeng Asia University Taiwan buka program gelar bersama (joint degree). “Ini merupakan program Fakultas Psikologi (Fapsi) Universitas Muhammadiyah Malang. Program ini merupakan wujud keseriusan mereka untuk terus meningkatkan mutu akademik bertaraf internasional. Joint degree ini juga merupakan program lanjutan dari kelas internasional yang telah berlangsung sejak tahun 2020,“ kata Koordinator Program Joint Degree, Muhammad Fath Mashuri, S.Psi., M.A.
Ditambahkan Mashuri, melalui program ini, mahasiswa nantinya mendapatkan dua gelar akademik sekaligus. Yakni satu sarjana psikologi dari Kampus Putih UMM dan bachelor of science dari Asia University. Mahasiswa yang mengambil program ini akan mengikuti perkuliahan dua tahun pertama di UMM, kemudian dua tahun berikutnya dilanjutkan di kampus Asia University.
“Setelah melalui proses panjang, akhirnya aktivitas ini mendapatkan izin dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi (Kemendikbud-Ristek) dengan nomor SK 0727/E.E3/OT.00.04/2022. Maka, program ini diberlakukan bagi mahasiswa angkatan 2022 yang baru masuk kuliah,” jelasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, El Aris, Senin (19/9).
Ada beberapa tahapan seleksi yang harus mahasiswa lewati agar bisa mengikuti joint degree. Diawali dengan seleksi dokumen yang di dalamnya memuat syarat sertifikat TOEFL ITP lebih dari 500 atau IELTS lebih dari 5.5. Dilanjutkan dengan seleksi substansi berupa dilanjutkan dengan seleksi substansi berupa tes potensi akademik hingga tes wawancara.
“Banyak sekali manfaat yang akan didapatkan mahasiswa dalam joint degree. Bukan semata-mata mendapatkan gelar dari dua univeritas berbeda, mereka juga memperoleh international exposure. Apalagi mengingat berkuliah di luar negeri bukanlah perkara yang mudah, apalagi dengan bahasa dan kebudayaan yang berbeda. Nantinya, saya yakin mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman dan peningkatan skill. Baik itu di aspek kemampuan bahasa Inggris, kemampuan literasi, pemahaman akan dunia yang lebih luas, dan perspektif yang lebih kompleks secara global,” jelas dosen Psikologi itu.
Fapsi UMM menargetkan ada 20-an mahasiswa yang bisa bergabung dalam joint degree ini. Bahkan mungkin lebih banyak karena adanya antuasiasme yang tinggi dari para mahasiswa baru. Fath menegaskan bahwa Fapsi UMM tidak hanya membuka program joint degree bersama Asia Unievrsity saja, tapi pihaknya sudah menjajaki kerjasama dengan kampus-kapus luar negeri lainnya, baik di Asia, Amerika, maupun Eropa.
“Jadi, mahasiswa bisa leluasa memilih kampus untuk menjalani joint degree selama berkuliha di UMM,” pungkasnya.