UMM tuan rumah NUNI 2019

Author : Humas | Senin, 14 Oktober 2019 09:49 WIB | el-shinta - el-shinta

 

Elshinta.com - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ditunjuk sebagai tuan rumah perkumpulan Nationwide University Network Indonesia (NUNI). Event 1 tahunan yang diikuti 21 perguruan tinggi se-Indonesia ini bertemu.

"Presidential Meeting dan NUNI Forum guna mematangkan skema konsep kompetensi socio-ecoprenur," ujar Rektor UMM Prof. Dr. H. Fauzan, M.Pd dalam sambutannya menyatakan pada pertemuan NUNI 2019 ini diharapkan dapat menjadi forum guna mematangkan skema konsep kompetensi socio-ecoprenur.

Ditambahkan Rektor UMM, Agenda ini sebagai bentuk penguatan kerjasama antar perguruan tinggi dengan upaya membranding komunitas NUNI agar menjadi suatu sinergitas kelompok dengan peningkatan mobilitas mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan dari masing-masing perguruan tinggi.

"Selain itu forum ini di harapan untuk dapat menjalin kolaborasi untuk memperkuat mobilitas, kualitas, dan kesinambungan pendidikan tinggi di Indonesia, terutama dengan cara memanfaatkan sumber daya dan kompetensi yang tersedia di setiap perguruan tinggi dalam menciptakan dan menyebarkan pengetahuan," ungkap Fauzan, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, El-Aris.

Diharapkan melalui kolaborasi ini diharapkan masing-masing perguruan tinggi dapat berbagi pengalaman dan membangun kelebihan masing-masing, dan menjalin kerja sama, tidak hanya secara bilateral tapi juga dengan sesama anggota NUNI.

"UMM sendiri selama 3 tahun berurut-urut menggelar Festival Kebangsaan, sebagai ajang bertemunya para pelaku bisnis dan produsen, dengan hasil product research yang dihasilkan mahasiswa. Program ini dikelola oleh Wakil Direktur Bidang Pemasaran Product Research UMM yang bakal diimplementasikan di program kerja NUNI," tandasnya

Pada pertemuan ini juga menghadirkan pemateri dari Universitas Binus Malang, Universitas Brawijaya dan UMM sebagai bentuk perwakilan PT yang digadang berhasil mengelola unit bisnis akademis maupun non akademis terbanyak yang dimaksudkan dapat memberi masukan daripada konsep socio-ecopreneur yang menjadi tema besar pertemuan penting tahun ini.

"Jika ingin menerapkan minor yang berbasis socio-ecoprenur, maka harus melihat potensi yang ada dari masing-masing daerah asal perguruan tinggi. supaya strategis tepat sasaran, dan cocok pada stakeholder terkait. Seperti layaknya yang sudah diterapkan di BINUS,” kata Dr Ir. Boto Situmpang MBP, Rektor Binus Malang. 

Sementara itu, Pupung Arifin selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama Universitas Atmajaya Yogyakarta mengusulkan terkait konsep kompetensi socio-ecopreneur agar terdapat skema kerjasama internasional perguruan tinggi. Sehingga skema ini dapat menambah penilaian dari Kemenristekdikti.

Di sisi lain, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) berharap digalakkan pelatihan enterprenur baik digital maupun technoprenur. Juga segera didiskusikan tentang database setiap perguruan tinggi, agar bisa diakses di seluruh anggota NUNI dan dapat diadaptasi, dan dimodifikasi ulang agar kegiatan NUNI jauh lebih beragam.

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler