REPUBLIKA.CO.ID, MALANG — Guru Besar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Profesor Elfi Anis Saati membagikan formulasi khusus untuk menjaga daya tahan tubuh sehingga tak mudah terjangkit Covid-19. Salah satunya melalui pangan sehat lokal.
Elfi mengatakan, kondisi saat ini menyadarkan masyarakat bahwa Indonesia sesungguhnya bangsa agraris. Artinya, mempunyai pangan lokal unggul dengan kekayaan hayati yang melimpah untuk dimanfaatkan secara maksimal.
“Semua kekuatan bangsa, keluarga dan hubungan sesama harus melakukan evaluasi segera dan adaptasi yang cepat,” kata Kepala Laboratarium Sentral UMM ini.
Menurut Elfi, pandemi Covid-19 perlu disikapi dengan tindakan yang cerdas dan tepat. Caranya dengan menjaga keimanan (keyakinan pertolongan Allah, Tuhan YME) dan mengasah keilmuan (percaya kepada orang yang ahli dibidangnya). Berikutnya, ia melanjutkan, dengan mendukung kesejahteraan bersama.
Saat menghadapi Covid-19 dalam satu keluarga perlu melakukan perbaikan gizi. Hal ini dapat dilakukan melalui pemanfaatan pekarangan dan membangun rantai pasok pangan (suppy chain) yang baik dengan tetangga. Bisa pula dengan komunitas dan jejaring yang dimiliki seperti petani, petambak, UKM, pengusaha lainnya.
Sikap selanjutnya dengan berkeadilan di mana harus membantu memudahkan akses pangan untuk semua lapisan masyarakat. Dengan kata lain, tidak ada penimbunan dan pemerataan distribusi antarwilayah.
“Bahkan pembagian pangan setiap anggota keluarga sesuai dengan kebutuhan gizi seimbang,” kata Elfi dalam keterangan pers yang diterima Republika, Selasa (9/6).
Elfi tak menampik saat ini dunia belum menemukan obat maupun vaksin Covid-19. Oleh sebab itu, masyarakat perlu mempertimbangkan memilih konsumsi pangan yang cerdas. Dalam hal ini dengan melihat aspek kehalalan, thoyib dan terjangkau.
Selain itu, masyarakat juga harus memperhatikan tujuh aspek dalam memilih pangan secara cerdas. Beberapa di antaranya seperti halal thoyib, legalitas & rekognisi: Perizinan (PIRT/MD) dan sertifikasi (SH, SNI dll). Kemudian harus layak dikonsumsi dalam aspek kesehatan: kadaluarsa, penggunaan bahan tambahan makanannya, sesuai kebutuhan (kesehatan, umur, gender). Selanjutnya, teknologi penanganan dan pengolahan yang tepat/benar (karakter: larut dalam air/lemak, respon terhadap panas, cahaya dll) dan mengutamakan produk lokal.
“Terakhir utamakan produk keluarga, tetangga, teman guna mendukung kesejahteraan bersama,” ucap dia.
Menurut Elfi, tindakan mencegah (preventif) merupakan pilihan tepat dan lebih baik daripada mengobati. Masyarakat juga tidak boleh lupa mengikuti imbauan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Lalu juga menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sehingga infeksi Covid-19 tidak akan terjadi.
Saran lainnya, Elfi mendorong memperbanyak mengonsumsi pangan, makanan minuman yang dapat mencegah penyakit serta meningkatkan daya tahan/imunitas tubuh. Bahan pangan segar dan olahan harus mengandung protein (kelor), Vitamin C (jeruk), Vitamin A (buah-sayuran), Vitamin B, Vitamin D dan Mineral seperti Fe, Se, Zink, K, Mg. Kandungan tersebut dapat membantu metabolisme tubuh, mencegah infeksi mikrobia (virus dan lainnya).
Berikutnya, masyarakat juga perlu mengutamakan bahan pangan dengan kandungan polifenol seperti pigmen flavonoid (antosianin: bunga mawar, delima, ubi jalar ungu dll). Lalu karotenoid, kurkumin (rimpang rempah) dan minyak atsiri (aromatik kayu putih,sirih, serai, herbal lain). Tak lupa juga memanfaatkan Vitamin (C, A, E) sebagai antioksidan baik, potensial antimrobia bahkan antiinflamasi dan imunudolator.
Selain itu, Elfi menjelaskan, jamu tradisional (rempah-rempah) juga baik dikonsumsi. Sebab, bahan pangan fungsional dan suplemen ini mengandung bioaktif. Kemudian ada pula pangan sehat yang mengandung prebiotik (serat, inulin) dan probiotik yang bisa andil membantu daya tahan tubuh yang mengkonsumsinya.
Sari minuman sehat (antioksidan tinggi) dari sari bunga mawar lokal temuan Elfi Anis Saati juga turut membantu menekan perkembangan Covid-19. Hal ini karena mengandung antioksidan tinggi (Saati, ARPN 2016) dan antimikrobia 3 bakteri (Saati dkk, MJFAS 2018). Kemudian juga telah diformulasi dengan tambahan rempah-rempah (jahe, kunyit, serai, kayu manis) yang dipercaya dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh para pelanggannya.