Gubernur Jatim Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. pada kajian Ramadan Pimpinan Muhammadiyah Wilayah (PWM) Jatim di Universitas Muhammadiyah Malang.
HALLO MALANG - Sinergisitas pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan Muhammadiyah sangat bisa ditingkatkan, termasuk dalam aspek jihad ekonomi.
Hal itu ditegaskan Gubernur Jatim Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. pada kajian Ramadan Pimpinan Muhammadiyah Wilayah (PWM) Jatim di Universitas Muhammadiyah Malang.
Adapun agenda itu dilangsungkan pada 25 Maret dan mengundang Khofifah untuk memaparkan materi sekaligus menutup.
Lebih lanjut, Khofifah menekankan penggalan ayat 41 surat At-Taubah terkait jihad dengan harta dan diri di jalan Allah.
Ia juga menilai bahwa Muhammadiyah sudah memberikan kontribusi komprehensi dan senantiasa ditumbuh kembangkan, termasuk aspek ekonomi.
Khofifah juga sempat menerangkan bahwa berdasarkan data dari managing diretor International Monetary Fund (IMF), ekonomi dunia pada 2023 akan suram cenderung gelap.
Menariknya, hal itu diprediksi tidak terjadi di Indonesia. Namun, pemerintah dan warga Indonesia harus tetap waspada. Maka aspek ekonomi tentu harus terus diperhatikan dan dikembangkan.
Ia juga menyinggung mengenai urgensi jaminan produk halal. Indonesia sebagai negara muslim terbesar harus bisa memanfaatkan dan memaksimalkan peluang.
Apalagi populasi muslim di 2030 mencapai 2.158 milyar atau 26% dari populasi dunia. Pasar produk halal juga besar, di antaranya 62% di Asia-Pasifik, 15% di Afrika, 20% di timur tengah dan 3% di Eropa-Amerika.
Hal itu didukung juga dengan pandangan dunia terhadap produk-produk halal. Misalnya fakta bahwa Tiongkok menjadi pengekspor baju Muslim tertinggi di Timur Tengah. Pun dengan Brazil yang menjadi pemasok daging unggas halal terbesar ke Timur Tengah.
Menurut Khofifah, peluang ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, termasuk warga Muhammadiyah. Bagaimana strategi dan cara untuk bisa bersaing di kancah global. Utamanya di aspek produk-produk halal.
“Muhammadiyah, khususnya PWM bisa bersinergi dengan pemprov untuk meningkatkan mutu dan kualiats produk halal. Misalnya saja di proses dan penguatan produk halal serta pendampingannya. Pun dengan pengembangan Sistem Informasi Produk Halal (SIPAHALA),” katanya.
Khofifah juga menegaskan bahwa hal itu menjadi pengingat bahwa masyarakat Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Momentum ini harus dimanfaatkan dan Muhammadiyah dinilai bisa membangkitkannya dan menguatkan ekonomi.
“Apalagi jika dilakukan di bulan Ramadan, pahalanya berlipat, semangatnya berlipat, dan insyaAllah hasilnya juga akan berlipat,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PWM Jatim Dr. dr. Sukadiono, MM. berharap kebangkitan jihad ekonomi Muhammadiyah dapat diawali oleh warga Muhammadiyah di Jatim. Salah satu caranya yakni dengan kolaborasi da sinergi bersama pemprov.
“Dengan semangat taawanu alal birri wattaqwa, kerjasama yang baik Malang.hallo.id/tag/PWM">PWM dan Malang.hallo.id/tag/Pemprov-Jatim">Pemprov Jatim tentu akan menghasilkan dan membantu kemajuan masyarakat. Sekaligus mampu meningkatkan kesejahteraan umat,” katanya mengakhiri.