Oleh :
Najamuddin Khairur Rijal
Orang tua siswa, dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Muhammadiyah Malang
Bagi saya, dan mungkin juga orang tua lainnya, mengantar anak pada hari pertama masuk sekolah selalu menjadi episode yang mengharukan. Waktu berlalu, tidak terasa anak-anak tumbuh dengan cepat. Mereka sudah TK, SD, SMP, ataupun SMA.
Sebagai orang tua, mengantarkan mereka ke sekolah di hari pertama berarti menggantungkan harapan pada institusi pendidikan untuk mendidik, mengajar, memfasilitasi, dan mendampingi anak menuju tangga kesuksesannya masing-masing kelak. Ada cita dan asa penuh harap yang dimiliki orang tua pada sekolah.
Demikian pula, bagi anak, hari pertama sekolah berarti merayakan sebuah episode kehidupan yang indah. Meski sebagian mereka mungkin butuh waktu untuk menyesuaikan diri. Mereka menaruh mimpi, sekolah akan menjadi tempat yang menyenangkan baginya. Tempat di mana mereka memperoleh pengetahuan, mengeksplorasi ide, dan mengaktualisasikan diri.
Karena itu, sekolah pada level apa pun dan jenis apa pun, seharusnya dan memang harus menyenangkan bagi siswa. Sekolah harus menjadi miniatur dunia bagi mereka untuk menyusun puzzle kehidupan. Sekolah harus diarahkan sebagai lingkungan aman, tenang, tenteram, nyaman, dan indah bagi mereka. Sekolah adalah tempat di mana belajar menjadi pengalaman yang menyenangkan, menginspirasi, dan membangkitkan keingintahuan.
Sekolah bukan tempat di mana kreativitas kurang dihargai. Juga bukan tempat melanggengkan perundungan. Bukan pula tempat yang memfasilitasi tindakan asusila. Sekolah bukan tempat yang melahirkan robot-robot patuh secara dogmatis. Sekolah juga bukan tempat di mana kekerasan dianggap biasa dan diskriminasi dilegitimasi atas nama pemakluman.
Dalam beberapa waktu terakhir, berbagai kasus dan masalah terjadi. Seorang siswa membakar sekolahnya sendiri karena mengalami perundungan yang dianggap biasa oleh gurunya. Seorang siswa bunuh diri karena depresi akibat perundungan sekian lama. Siswa mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh gurunya sendiri. Siswa yang didiskriminasikan dan menjadi bulan-bulanan oleh temannya karena ia berkebutuhan khusus. Serta, beragam kasus yang hampir setiap hari kita saksikan di media. Semua itu harus diakhiri. Saatnya mendamba sekolah yang menyenangkan. Sekolah yang selalu menjadi tempat yang dinanti oleh para siswa. Sekolah yang di dalamnya para siswa bergaul dengan sehat, saling menghargai, dan saling melengkapi. Sekolah yang di dalamnya para guru memperlakukan semua siswanya dengan adil dan menghargai mereka secara proporsional.
Untuk mewujudkan sekolah yang menyenangkan itu, kiranya beberapa hal perlu dilakukan. Pertama, perlunya menerapkan kebijakan anti perundungan, anti kekerasan, dan anti pelecehan seksual secara holistik. Sekolah perlu memiliki kebijakan yang tegas terkait perundungan, kekerasan, dan asusila serta konsekuensi yang jelas bagi pelanggar. Kebijakan ini harus dipromosikan secara aktif kepada siswa, guru, staf, dan seluruh sivitas akademika, dan tentu harus diterapkan secara konsisten.
Kedua, pentingnya membangun budaya inklusif dan menghargai perbedaan. Sekolah harus menciptakan budaya yang inklusif di mana setiap siswa dihargai dan merasa dihargai, tanpa memandang latar belakang, ras, agama, dan jenis kelamin. Kegiatan pendidikan dan kesadaran perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman tentang keragaman dan mendorong toleransi. Nilai-nilai penghargaan terhadap sesama dan toleransi perlu terus diinternalisasikan agar semua pihak bisa bergaul tanpa memandang sekat perbedaan.
Ketiga, penting untuk memberikan pelatihan dan penguatan untuk guru dan staf sekolah. Guru dan staf sekolah harus diberikan pelatihan mengenai penanggulangan perundungan, diskriminasi, asusila, dan kekerasan. Mereka perlu dilengkapi dengan keterampilan dan pengetahuan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan menangani situasi yang merugikan.
Keempat, harus sekolah membangun sinergitas dan kemitraan dengan orang tua. Bukan hanya sekolah, orang tua juga berperan penting dalam menciptakan sekolah yang menyenangkan dan aman. Sekolah perlu mengundang partisipasi dan keterlibatan aktif orang tua dalam berbagai kegiatan sekolah, memberikan kesempatan bagi mereka untuk memberikan masukan dan mendukung upaya yang dilakukan oleh sekolah.
Kelima, sekolah perlu memfasilitasi layanan konseling dan dukungan. Sekolah harus menyediakan layanan konseling yang mudah diakses bagi siswa yang membutuhkan. Siswa yang mengalami perundungan, diskriminasi, pelecehan, atau trauma perlu mendapatkan dukungan yang tepat untuk membantu mereka pulih dan mengatasi masalah yang mereka hadapi.
Selain itu, dalam aktivitas pembelajaran di sekolah perlu memperhatikan kebutuhan individu siswa. Setiap siswa memiliki keunikan dan minat yang berbeda-beda. Menciptakan sekolah yang menyenangkan berarti memperhatikan kebutuhan dan minat individu. Guru dan staf sekolah penting mengenal siswa secara pribadi, mendengarkan aspirasi mereka, dan menciptakan peluang belajar yang relevan dengan minat mereka.
Penting juga untuk mengintegrasikan kegiatan kreatif yang membantu siswa untuk mengekspresikan diri, mengasah keterampilan, dan merasa senang dalam proses belajar. Selain itu, pendekatan pembelajaran yang interaktif perlu diadopsi. Pembelajaran yang interaktif melibatkan siswa secara aktif sehingga semua siswa merasa dilibatkan dan merasa diberi peran. Selain daripada itu, lingkungan fisik sekolah juga berpengaruh terhadap pengalaman belajar siswa. Menciptakan ruang belajar yang menarik dan nyaman, akan membantu menciptakan atmosfer yang menyenangkan bagi siswa.
Pada akhirnya, menggagas sekolah yang bebas dari perundungan, diskriminasi, tindak asusila, dan kekerasan merupakan langkah penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, inklusif, dan memberikan kesempatan yang setara bagi semua siswa. Dengan mengutamakan keselamatan, kesejahteraan, dan penghargaan terhadap perbedaan, sekolah dapat menjadi tempat yang memotivasi siswa untuk belajar, berkembang, dan menjadi individu yang berkontribusi positif dalam masyarakat. Kita semua harus berkontribusi, bersama-sama mewujudkan sekolah yang menyenangkan dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita.