Jakarta, IDN Times - Duta Besar Republik Indonesia untuk Kolombia Priyo Iswanto menerima gelar kehormatan Doktor Honoris Causa (DR. HV) dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Priyo mendapat gelar kehormatan d bidang Ilmu Sosial.
Dubes Priyo mendapat gelar kehormatan tersebut dengan pertimbangan karya nyata meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Kolombia, dengan mengangkat isu kelapa sawit sebagai faktor penting untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs Plus).
Baca Juga: Kembangkan Cable Car di Pegunungan, Jatim Akan Gandeng Kolombia
Dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times hari ini, Minggu (31/1/2021), Dubes Priyo disebut berhasil meyakinkan Kolombia untuk masuk menjadi anggota Dewan Negara-negara Penghasil Kelapa Sawit (CPOPC) yang pertama di luar pendirinya, yaitu Indonesia dan Malaysia.
Dalam orasi ilmiahnya, Dubes Priyo menekankan pentingnya industri kelapa swait dalam pencapaian SDGs no. 1 (tidak ada kemiskinan); SDGs 2 (tidak ada kelaparan); SDGs 7 (energi bersih dan terjangkau), dan SDGs 8 (pekerjaan yang layak dan pembangunan ekonomi).
Menurut dia, kampanye negatif terhadap kelapa sawit merupakan tindakan tidak bermoral. Priyo menyebutkan, kenyataannya kelapa sawit memiliki berbagai keunggulan, termasuk di antaranya lebih ramah lingkungan dibandingkan minyak nabati lainnya karena memerlukan lahan, air, dan pupuk yang lebih hemat.
Dia mengusulkan soal pentingnya penguatan CPOPC dengan perluasan keanggotaan oleh negara-negara penghasil kelapa sawit lainnya. Juga soal perlunya integrasi dinamika industri kelapa sawit antara tiga wilayah antar benua, yaitu Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika.
Lewat SK Rektor no.1202/SDM/DC/UMM/XII/2020, Dubes Priyo Iswanto menjadi penerima gelar Doktor Honoris Cause ketiga dari UMM. Sebelumnya penghargaan yang sama diberikan kepada Dosen dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat Muhammadiyah Said Tuhuleley dan mantan gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Dubes Priyo menjadi diplomat karier di Kementerian Luar Negeri dengan masa tugas lebih dari 35 tahun. Dia telah menerima berbagai penghargaan dari sejumlah institusi di dalam dan luar negeri.
Universitas Muhammadiyah Malang seperti diketahui menjadi salah satu Universitas berakreditasi A di Indonesia dan menempati peringkat 14 nasional menurut uniRank.
Acara penganugerahan Honoris Causa kepada Priyo dimeriahkan dengan dua kegiatan kerja sama antara Kementerian Luar Negeri dan UMM. Dua kegiatan tersebut adalah Forum Debriefing Kepala Perwakilan RI dan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri (BSKLN) dengan UMM tentang Kerja Sama Kemitraan Pelaksanaan Analisis dan Penyusunan Rekomendasi Strategi Kebijakan Luar Negeri.
Kegiatan tersebut berlangsung sehari sebelum pemberian penganugerahan. Kegiatan Debriefing Kepala Perwakilan RI menghadirkan narasumber Duta Besar RI untuk Venezuela Mochammad Luthfie Witto’eng dan Dubes RI untuk Mozambik Tito Dos Santos Baptista yang telah menyelesaikan masa tugas periode 2016-2020.
Acara penganugerahan dihadiri oleh Menko PMK, Menteri dan Wakil Menteri Luar Negeri, sejumlah anggota DPR RI, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ketua Majelis Dikti-Litbang PP Muhammadiyah, Duta Besar Kolombia di Jakarta, Duta besar negara sahabat di Jakarta dan Duta Besar Republik Indonesia di berbagai negara, pejabat tinggi Kemenlu, Direktur Utama PT. INKA, beberapa rektor dan profesor berbagai universitas di Indonesia, civitas akademika, masyarakat bisnis dan umum, baik secara luring maupun daring dengan total 1400 orang.