Dosen FK UMM Gita Sekar Prihanti Sebut Program Makan Bergizi Gratis Perlu Perhatikan Makro dan Mikronutrien hingga Mindful Eating

Author : Humas | Rabu, 15 Januari 2025 11:02 WIB | jatim satu - jatim satu

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, Gita Sekar Prihanti turut menanggapi pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) dari pemerintahan Prabowo-Gibran.

Program makan siang gratis dengan gizi seimbang dari pemerintah ini telah dilaksanakan mulai Senin, 6 Januari 2025.

Artinya, telah sepekan program MBG ini dijalankan. Lantas, bagaimana menurut dosen FK UMM, Gita Sekar Prihanti terhadap program makan siang bergizi gratis ini?

Menurut Dr. dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd.Ked. banyak faktor penting yang perlu diperhatikan dalam implementasi kegiatan ini.

Pertama, memperhatikan aspek gizi yakni kandungan makro dan mikronutrien dalam makanan yang disediakan.

"Komponen gizi itu ada makro dan mikronutrien. Makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak, sementara mikronutrien mencakup vitamin dan mineral," ungkap Gita, seperti yang diterima JSN pada Senin (13/1).

"Hal yang perlu diperhatikan adalah proporsi protein, karena kebanyakan masyarakat Indonesia lebih mengutamakan karbohidrat demi rasa kenyang. Jadi, penting meningkatkan porsi protein dan memastikan adanya mikronutrien dalam makanan yang dibagikan," imbuhnya.

Pada poin ini, Gita menegaskan bahwa programnya bagus tetapi harus diimplementasikan dengan baik agar dampaknya signifikan untuk tumbuh-kembang anak.

Komponen kedua yang perlu dilakukan adalah edukasi kesehatan keluarga. Menurutnya, program MBG selain bagus untuk menurunkan angka stunting tetapi juga berpeluang menciptakan sikap masyarakat ketergantungan pada program makan gratis.

Maka, program ini tidak akan menjadi solusi jangka panjang. Inilah mengapa, sembari mengadakan program MBG juga perlu diiringi dengan edukasi kesehatan keluarga.

"Untuk anak-anak, kesehatan mereka sangat bergantung pada pendidikan kesehatan di keluarga. Program makan gratis bergizi itu penting, tapi tidak bisa menjadi satu-satunya andalan. Keluarga perlu diberdayakan agar memahami pentingnya menyediakan makanan sehat yang terjangkau. Karena banyak keluarga masih memilih karbohidrat murah demi kenyang tanpa memperhatikan nilai gizi," papar Gita.

Faktor ketiga yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan penghitungan kalori yang sesuai dengan kondisi anak. Menurut Gita, setiap anak memiliki kebutuhan kalori berbeda berdasarkan berat badan dan usia.

Jika kebutuhan ini tidak dipenuhi dengan tepat, maka bisa berdampak buruk, seperti obesitas atau justru kekurangan gizi. Asupan gizi yang baik menurutnya sangat krusial, terutama dalam periode emas 1.000 hari pertama kehidupan. Namun, masalah gizi terus berlanjut pada tahap usia sekolah, di mana anak sering kali mulai memilih-milih makanan. 

"Tidak hanya kualitas gizi yang menjadi perhatian tetapi juga higienitas makanan. Kalau higienitas makanan tidak diperhatikan, bisa menimbulkan masalah baru seperti diare. Ini malah memperburuk stunting," lanjutnya.

Sorotan keempat yang perlu dibangun kepada anak adalah kesadaran dalam mengonsumsi makanan dan minuman.

"Makanlah dengan mindful eating, artinya kita sadar apa yang kita makan, kapan, dan bagaimana. Ajari anak untuk selektif terhadap makanan, karena yang disukai belum tentu sehat. Ini memang tantangan, tapi perubahan mindset sangat penting untuk masa depan mereka," tandasnya.

Bersama empat komponen ini, idealnya program makan bergizi gratis akan memberi dampak positif yakni pengurangan angka stunting. Salah satu kunci yang sempat ditekankan dosen FK UMM ini adalah pengawasan terhadap pelaksanaannya agar tidak ada penyelewengan.

Adapun mengenai program MBG dicetuskan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat pencalonan sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029. Ketika sudah terpilih lewat Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024, kini gagasan tersebut mulai diwujudkan. ***

Editor: YAN

Sumber: https://www.jatimsatunews.com/2025/01/dosen-fk-umm-gita-sekar-prihanti-sebut.html
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori