Cerita Fasya Tiara Meilenia Tembus Pertukaran Pelajar di Liverpool

Author : Humas | Sabtu, 25 Juni 2022 | Jawa Pos - Jawa Pos

Cerita Fasya Tiara Meilenia Tembus Pertukaran Pelajar di Liverpool

JawaPos.com – Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) lolos seleksi Indonesian International Mobility Students Awards (IISMA) 2022. Dia adalah Fasya Tiara Meilenia atau yang akrab disapa Faye. Melalui seleksi yang super ketat, Faye memperoleh kesempatan pertukaran belajar di University of Liverpool, Inggris.

Faye adalah satu dari enam mahasiswa UMM yang meraih IISMA tahun ini. Merasa usahanya tidak sia-sia, Faye sangat bersyukur atas capaian tersebut. Selama ini dia memang getol mencari peluang agar memiliki pengalaman di luar negeri secara gratis.

“Saya melihat peluang itu terbuka lebar. Dan memang benar, di Komunikasi UMM saya dapat kesempatan itu, alhamdulillah,” kata Faye. Ke Inggris akan menjadi pengalaman pertamanya ke luar negeri. Bahkan untuk naik pesawat pun, ini akan menjadi pengalaman kedua setelah sejak kecil bercita-cita sering-sering naik pesawat.

Anak pertama dari tiga perempuan bersaudara ini lahir di Probolinggo pada 2 Mei 2000. Pada 2020, ayah Faye meninggal. Tinggal Bersama ibu dan dua adiknya, membuat Faye makin bersemangat untuk menunjukkan bahwa dia memiliki kemampuan.

Masuk di Komunikasi UMM angkatan 2019, Faye merasa jurusannya sangat tepat. Di samping karena suka Bahasa, Faye juga suka bereksperimen bersiaran radio, public speaking, menjalin jaringan pertemanan, dan menyukai teamworks.

Selama tiga semester mengikuti kuliah secara daring akibat pandemi Covid-19, Faye terus mencari informasi pertukaran mahasiswa walau dilaksanakan secara online. Sejak dibuka kuliah secara luring di semester inilah dia mulai memanfaatkan kesempatan untuk mencari peluang pertukaran mahasiswa ke luar negeri.

September mendatang Faye akan berangkat menuju Inggris bersama 25 teman sesama peraih IISMA yang mengambil University of Liverpool. Mereka rata-rata dari kampus-kampus besar seperti UI, Unpad, ITB dan UGM.

Sampai Januari tahun depan, mereka harus mengambil tiga mata kuliah di Liverpool secara cross disciplinare. “Saya dapat History Heritage, Music and Context, dan yang relate dengan Komunikasi saya ambil Media, Self and Society,” urai alumni MAN 2 Kota Probolinggo itu.

Saat ini Faye sedang mengurus visa. Bersama teman-teman sesama peraih IISMA, dia sering melakukan koordinasi secara daring. Meski menjadi satu-satunya yang berasal dari kampus swasta di daerah, tak sedikitpun merasa minder.

“Saya tetap PD –perdaya diri, red—walaupun dalam meeting-meeting online saya merasa dari kampus swasta dari daerah. Pas saya bilang kalau saya meeting ini sambil praktikum, teman-teman kampus lain pada bertanya, kok praktikum terus, emang seperti apa sih praktikum Komunikasi di UMM?,” katanya.

Dari perbincangan itulah Faye sering berbagi pengalaman di UMM. “Di UMM, praktikum Komunikasi diboboti lima SKS, dan praktikumnya riil banget, bukan sekedar simulasi,” tandas peraih skor 145 Duolingo ini. Secara rerata, ini hampir setara dengan skor 8.0 untuk IELTS.

Mengenai penguasaan Bahasa Inggris, Faye punya pengalaman tersendiri. Dia belajar Bahasa Inggris justru hanya waktu kecil, yakni TK dan SD. Setalah SMP sampai kuliah, tidak pernah lagi kurusus Bahasa Inggris karena tinggal memakainya saja.

“Jadi menurut saya, belajar Bahasa itu ya waktu kecil. Setelah itu harus dipakai di manapun, saat belajar maupun saat pergaulan sehari-hari,” kata aktivis Radio UMM FM, International Language Forum (ILF), dan English Debating Society (EDS) UMM itu. Di luar kampus, Faye juga aktif di Perhumas Muda Malang.

Kepada adik-adik kelasnya Faye berpesan agar terus mengeksplorasi kemampuan dan peluang. “Jangan pernah berhenti mencoba,” katanya sambil mendorong agar semua usaha harus dilakukan dengan komitmen tinggi. Dia berterima kasih kepada UMM melalui International Office-nya menyiapkan segala sesuatunya sehingga meraih prestasi ini.

Kaprodi Komunikasi UMM, Nasrullah, mengaku bangga atas capaian Faye. Ke depan diharapkan lebih banyak lagi mahasiswa Komunikasi UMM yang meraih prestasi internasinal. “IISMA adalah salah satu dari program pertukaran mahasiswa. Di luar itu sebenarnya masih banyak peluang, seperti Erasmus Mundus dan kerjasama-kerjasama U to U yang lain,” kata Nasrullah.

Saat ini, Komunikasi UMM sedang submit akreditasi internasional FIBAA dari Jerman. Melalui akreditasi itu diharapkan Komunikasi UMM memperoleh rekognisi untuk lebih cepat lagi melakukan internasionalisasi prodinya. “Saya titip pada Faye agar ikut memberi perspektif tentang Komunikasi UMM kepada University of Loverpool. Ke depan siapa tau kampus Inggris itu bisa jadi mitra strategis kita,” pungkas Nasrullah.

Sumber: https://today.line.me/id/v2/article/kEap9BM
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler