Lebih lanjut Tulus menjelaskan, bahwa pada tahun ini sudah dibentuk lembaga baru yaitu Outsourcing Training Center hasil kerjasama UMM dan PT OS Selnajaya Indonesia. Lembaga baru ini fungsinya melatih dan menyalurkan angkatan kerja terdidik lulusan Perguruan Tinggi serta tenaga terampil lulusan SMK dan SMA. Skema pekerjaan yang menjadi prioritas pada tahun ini adalah care giver, karyawan hotel, dan restoran.
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto, mengatakan bahwa Kurikulum SMK dan Kurikulum Pendidikan Tinggi Vokasi disesuaikan dengan strategi karakter Link and Match-nya. Termasuk pula kurikulum harus juga diandalkan untuk penyiapan SDM yang dibutuhkan oleh dunia kerja internasional.
“Oleh karena itu, softskills dan kemampuan komunikasi menjadi aspek penting di dalam kurikulum dan bagaimana cara mengajar yang tepat agar tercipta hardskills dan softskills yang sama-sama kuat. Harapannya, lulusan vokasi bisa mendunia,” jelas Wikan Sakarinto.
Salah satu peserta yang berangkat ke Jepang pada kloter keempat, Rabu (26/11), Diah Ayu Wulandari menyatakan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk DV-UMM karena telah membantu mewujudkaan mimpi-mimpinya.
Menurutnya, bisa berangkat ke Jepang di tengah pandemi Covid-19 merupakan suatu karunia yang harus disyukuri. Pada awalnya, terlintas dalam benaknya bahwa tidak akan ada pemberangkatan pada tahun ini karena pandemi.