BERBAGI EDUKASI : Zikin lebih banyak memberikan pengenalan hewan reptil dan pengarahan bagaimana menyayanginya |
MOCH. Nur Rozikin mulai tertarik pada reptil sejak 2015. Kala itu dia baru kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang. Bermula dari iseng melihat teman-temannya mengikuti kegiatan komunitas reptil, pria yang akrab dipanggil Zikin itu tertarik dan bergabung.
”Kenalan sama anak-anak komunitas, terus coba pegang ular. Selang beberapa hari saya beli ular seharga Rp 175 ribu. Ditambah kandangnya Rp 75 ribu, total habis sekitar Rp 250 ribu,” terangnya. Pria 26 tahun itu mengaku sempat sembunyi-sembunyi memelihara ular dari orang tuanya. Ular peliharaannya dititipkan di kos temannya.
Namun semakin lama reptil peliharaannya semakin banyak, sehingga tidak ada tempat lain selain dikandangkan di rumah. Saat ini, lelaki asal Tlogomas itu memiliki koleksi delapan ular, dan tiga biawak. Jenis ular yang dipelihara adalah reticulated python (sanca batik), dan trimeresurus insularis (ular hijau ekor merah/gadung luwuk). Sedangkan biawak miliknya adalah jenis varanus salvator (nyambek). “Untungnya diizinkan ibu saya, asalkan tidak memelihara kucing,” ucapnya.
Zikin mengakui, memelihara reptil memiliki tantangan tersendiri. Harus benar-benar punya pengetahuan tentang jenis yang dipelihara. Mulai dari cara perawatan, penanganan serangan, makanan, dan semua yang berkaitan dengan reptil. Pengetahuan itu bisa dapatkan dari komunitas.
Selama memelihara reptil, Zikin sudah mengalami lebih dari 10 kali serangan dan gigitan. Paling parah saat digigit ular piton. Meskipun begitu, Zikin mengaku lebih baik digigit ular daripada biawak. ”Kalau digigit ular saya tinggal gigit balik ekornya, nanti dia akan melepaskan gigitannya. Kalau digigit biawak bikin kulit robek,” jelasnya.
Zikin juga sering diundang di berbagai acara pameran reptil, termasuk memberikan edukasi ke sekolah-sekolah dan kegiatan Pramuka. Yang paling berkesan saat di memberikan edukasi ke anak-anak sekolah. ”Mereka sangat antusias dan terkagum-kagum. Bahkan tidak takut untuk antre memegang hewan-hewan yang saya bawa,” imbuhnya.
Kepada anak-anak SD, Zikin lebih banyak memberikan pengenalan hewan reptil dan pengarahan bagaimana menyayanginya. Namun jika sudah menginjak SMP, dia memberikan materi lebih dalam. Seperti bagaimana pemeliharaan dan penanganannya. Dia menegaskan bahwa hewan jinak dan liar pasti berbeda. Tidak semua hewan yang ditemui bisa dipegang bebas seperti yang dia bawa. Kepada anggota Pramuka, Zikin biasanya memberikan petunjuk agar mereka tidak panik saat menemui reptil liar dan memberikan petunjuk cara terhindar dari serangan. (kr2/fat)