JawaPos.com - Mantan Menteri Perikanan Rokhmin Danuri menilai kondisi kelautan dan perikanan di Indonesia saat ini bisa disebut ironis.
Pasalnya, di tengah kebutuhan pasar yang besar, Indonesia masih banyak mengimpor teknologi untuk menangkap ikan dari luar negeri. "Padahal jika ditelisik lebih dalam alat untuk menangkap ikan maupun melakukan budiaya ikan merupakan jenis teknologi yang mudah dibuat," ujarnya sewaktu Seminar Nasional "Warisan Ir H Junda, Solusi Pembangunan Kejayaan Nusantara", yang digelar di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (17/12).
Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Gotong Royong ini, meski konsumsi ikan masyarakat Indonesia mulai meningkat, sayangnya hal tersebut tidak diimbangi dengan ketersediaan teknologi untuk menangkap ikan yang memadai.
Padahal, menurut data, 65 persen protein hewani yang dikonsumsi masyarakat di Indonesia bukan berasal dari hewan terrestrial atau hewan darat, melainkan dari ikan.
Sementara itu, Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) UMM, Dr Ir David Hermawan MP berharap, diskusi seperti ini juga dapat memberikan suasana akademis yang baik bagi fakultas terutama bagi Program Studi Perikanan UMM.